Kamis, 11 November 2010

KEBIASAAN BURUK DI SEKOLAH

Sekarang, banyak kegiatan yang dilakukan murid sehingga konsentrasi terganggu. Salah satunya, makan di dalam kelas. Makan di dalam kelas saat jam pelajaran efektif adalah kegiatan yang nge-tren di awal bulan November ini. Kebiasaan ini terutama dilakukan oleh beberapa anak kelas VIII SMP TNH. Hal ini membuat jam pelajaran terabaikan oleh murid-murid. Selain menyebabkan konsentrasi terganggu, sisa-sisa makanan berjatuhan di lantai dan mengotori kelas. Biasanya ini terjadi saat pelajaran yang terlihat membosankan, contohnya pelajaran agama. Pelajaran berisi ceramah-ceramah yang membuat ngantuk ini malah memberi kesempatan mereka untuk memakan camilan di saat pelajaran efektif ini.

Hal buruk yang lain yang kadang dilakukan di saat pelajaran efektif adalah “Facebook-an” dengan menggunakan telepon seluler. Ini juga terjadi saat pelajaran yang sama. Saat guru menerangkan dengan seriusnya, kadang bisa menjadi satu kesempatan untuk 'OL' di jam pelajaran. Ini membuat pelajaran yang telah diterangkan oleh guru tidak diserap otak dengan baik. Giovanny, murid kelas VIIIA mengatakan, ”Kegiatan seperti makan dan bermain facebook di kelas saat pelajaran efektif itu buruk. Karena itu dapat membuat anak-anak menjadi malas dan mengantuk saat jam pelajaran.” Begitu juga Billy, murid kelas VIIA mengatakan, “ Untuk bermain facebook melalui telepon seluler dan makan sih tidak. Nanti takut dimarahi guru.” Crhispina Yulinda, murid kelas IXC menyampaikan pendapatnya dan salah satunya, “Bermain facebook dan makan di kelsa itu tercela karena berarti menyepelekan pelajaran dan tidak disiplin. Akibatnya, prestasi belajar menurun karena tidak memperhatikan pelajaran dengan baik.”

Nah, untuk menghindari kebiasaan buruk yang dilakukan, ada cara tersendiri untuk dilakukan. Sebagai murid, kita harus saling mengawasi, memperhatikan, dan mengingatkan supaya kebiasaan buruk itu tidak dilakukan. Selain itu, guru juga harus mengawasi setiap muridnya sambil menjelaskan pelajaran yang akan disampaikan dan juga mengingatkan murid yang melakukan hal buruk tersebut atau memberikan sanksi terhadap murid yang melakukan kebiasaan tersebut. Sebaiknya sekolah membuat peraturan yang tegas tentang kebiasaan buruk tersebut.

DAG DIG DUG GETAR JANTUNGKU

Senin, 4 Oktober 2010, saat pulang sekolah aku dipanggil guru bahasa Indonesiaku. Sesuatu yang tidak biasa. Katanya aku diberi kepercayaan untuk mewakili SMP TNH mengikuti lomba baca puisi tingkat Kota Mojokerto. Aku sendiri tidak mengira akan dipilih, tapi sebelum itu aku memang pernah juara dalam perlombaan baca puisi se-SMP TNH dan aku mendapat juara I. Rasanya senang sekali bisa mendapat juara I meskipun hanya tingkat SMP TNH.

Mendapat kepercayaan itu, rasanya senang dan bangga. Tapi... bagaimana dengan lawan-lawan yang sangat baik? Apa aku bisa? hmm.. Tapi aku sangat pede bahwa aku bisa dan baca puisi itu hal yang sangat kecil dan gampang. Setelah pulang, aku segera menceritakn kepada mamaku agar aku bisa menghadapi persoalan ini. Setelah mamaku mengetahui semuanya, Mama bilang “Lebih baik kamu ke guru yang pakarnya baca puisi aja.” Hmm, tapi aku berpikiran lain dengan mamaku. Dalam pikiranku, “Ngapain coba ke pakar yang bisa baca puisi, aku sudah bisa kok, kan gampang!”

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya aku datang ke rumah guru yang telah terkenal sebagai pakarnya baca puisi yang kebetulan tetanggaku ditemani kedua ortuku. Tapi sayang, ketika aku ke sana ternyata orangnya tidak berada di rumah. Akhirnya aku pulang dengan jalan kaki bersama mama dan papaku. Rasanya kecewa banget, tapi apa boleh buat? Kita pulang dengan tangan kosong.

Pada kesempatan lain aku bersama mamaku datang lagi ke tempat pakar tersebut. Akhirnya untuk kesempatan kedua ini aku bertemu dengan guru tersebut. Pak Hanibal namanya. Ketika aku bertemu dengan Pak Han aku di jelaskan betapa sulitnya membaca puisi. Huh... jadi nggak yakin kalau aku mampu, apalagi guruku yang bernama Pak Jaka mengatakan bahwa cara membacaku masih terlihat membaca puisi gaya lama dan menurut pak Jaka aku sulit untuk mengubah pembacaan itu.

Perkataan Pak Jaka tersebut justru memotivasi aku. Dalam benakku aku berkata, “Aku harus bisa!!” “Aku harus bisa mengubah semua yang ada dalam diriku.”. Sesuatu yang yang sangat memaksaku tuk bisa dan terus bisa akhirnya aku belajar membaca puisi dengan P.Han, setelah hari hariku belajar bersama P.Han tibalah waktunya tuk tunjukkan membaca yang benar kepada P.Jaka. Sesuatu yang terucap dalam P.Jaka adalah “saya tak berfikir bahwa kamu bisa merubah kebiasaan membaca puisi lama ”hmm.. akhirnya... sekian lama ku belajar membaca puisi ternyata membuahkan hasil.

Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga, tapi sebelum aku berada di SMA 2 aku di beritau kalau bisa aku di suruh sholat Tahajut agar segala sesuatu bisa tercapai, aku bersama mamaku pukul 03.00 pada tanggal 28 Oktober aku sholat Tahajut dan aku meminta “Tuhan, Lancarkan hariku ketika aku sedang membaca puisi Tuhan, aku tahu Tuhan, Tuhan pasti ada didekatku.. Tuhan aku minta pertolongan-Mu.” itulah yang ku minta pada Tuhanku..

Akhirnya..jam menunjukkan pukul 08.00 waktunya aku bertaruh dan akhirnya nomor 11 dipanggil tuk mementaskan aksiku, dan aku pun segera maju dan menampilkan aksiku. Aku membaca puisi yang berjudul “AKU TERHARU” buah karya ROESDI ZAKI. Setelah aku selesai membaca puisi nampaknya banyak yang lihai dan keren dalam membacakan puisinya tersebut tapi aku heran, kenapa orang-orang nggak ada yang membacakan “AKU TERHARU” yah??? padahal bagus, sesuai dengan kenyataan yang ada.

Lama sekali aku menunggu untuk mendengarkan pembacaan pengumuman pemenang. Setelah menunggu kurang lebih selama tiga jam, pengumuman pun dibacakan. Pembacaan pengumuman dimulai dari juara harapan 3. Bukan nomorku, juga bukan namaku.

Sampai juara III namaku tidak disebutkan. Justru seorang siswi dari SMP N 2 yang bernama Rininta yang menjadi Juara III. Aku berpikir, “Masih ada tiga kemungkinan lagi yaitu Juara I, Juara II atau tidak sama sekali. Dag dig duk getaran jantungku. Aku bayangkan, kalau diukur pakai seismograf tentu akan menimbulkan coretan-coretan panjang seperti di pos pengamatan Merapi.

Juara kedua, dengan perolehan nilai enam ratus tujuh puluh lima jatuh pada nomor undian …..... SEBELAS.” “Atas nama Herdiana Indawati dari SMP TNH.” Seolah sebuah bendungan baru saja jebol. Lega rasanya. Akhirnya aku menjadi juara II. Sesuatu yang sangat mengejutkan dan sangat membanggakan bahwa aku bisa mengalahkan 29 lawan.

Aku menengok ke belakang. Rupanya kedua guruku juga sudah berada di belakangku. Sedari tadi beliau tidak ikut menunggu pengumuman karena harus mengikuti musyawarah guru di SMP N1. Mereka kemudian memberi selamat kepadaku. “Selamat ya Diana,” begitu kata Pak Blass juga Pak Jaka. “Tapi sanyang, nggak bisa juara I Pak,” keluhku. “Nggak apa-apa. Sudah bagus. Persiapannya kan singkat sekali.” Ini adalah pertama kalinya aku memperoleh juara untuk baca puisi di tingkat Kota Mojokerto. (Diana)

Rabu, 10 November 2010

Pengurus OSIS baru SMP TNH Mojokerto Laksanakan LDKS

Kaliandra. Warta TNH. Program LDKS di Kaliandra, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, ditanggapi suka cita oleh para pengurus OSIS SMP TNH masa bakti 2010/2011.

SMP TNH Mojokerto kumpulkan sumbangan buat korban Merapi

Pedihnya luka akibat letusan Gunung Merapi tampaknya juga dirasakan oleh para siswa SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto

Kepala Sekolah Lantik Pengurus OSIS Baru

Seiring dengan berakhirnya masa bakti pengurus OSIS 2010/2011, Senin 8 November 2010...

Kamis, 04 November 2010

lukis poster

inilah hasil lukisan poster yang menjadi juara satu tingkat kota itu. juara satu

SMP TNH LAKSANAKAN PEMILIHAN KETUA OSIS

MOJOKERTO (Warta TNH) - Senin, 1 November 2010 - Kesunyian Senin pagi yang cerah dipecah oleh kebisingan siswa-siswi SMP TNH yang berebutan masuk ke lapangan SMP TNH. Sementara itu, tampak 7 orang anak yang tampak berdiri terpisah dari murid-murid lainnya. Mereka adalah para calon Ketua OSIS yang akan berpidato pagi itu.

Yang berpidato pertama kali adalah Anthony H. yang merupakan murid dari kelas VIIIA. Tak lama berselang, Anthony pun mengakhiri pidatonya dan Bravery V. M. P., murid penyuka Matematika yang berasal dari kelas VIIIC, pun memulai pidatonya. Dengan lancar, ia menjelaskan visi dan misinya jika ia terpilih menjadi Ketua OSIS periode 2010/2011. Tepuk tangan yang meriah mengakhiri pidato Bravery.

Sekarang giliran Cindy W. S., cewek cantik penghuni VIIIC, berpidato. Pidato Cindy berakhir dengan cukup cepat karena ia merasa nervous saat berpidato. Maklum, ini adalah kesempatan pertamanya menjadi Ketua OSIS. Kemudian, Maharani S. I., gadis pintar dari kelas VIIIA penyuka Fisika, berpidato. Bagi Rani, panggilan akrabnya, ini adalah kesempatan keduanya berpidato di depan umum karena tahun lalu ia juga terpilih menjadi calon Ketua OSIS periode 2009/2010.

Para senior kelas VIII telah beraksi, jadi sekarang giliran para junior kelas VII. Yang pertama berpidato adalah Ayu Widhi M. yang berasal dari kelas VIIB. Singkat dan jelas adalah prinsip pidato Ayu. Berikutnya, Klemens S., murid kelas VIIA, yang berpidato. Isi pidatonya cukup lugas dan mudah dimengerti. Seusai Klemens, giliran Monica W. yang mempertontonkan kebolehannya berbicara di depan umum. Monica adalah siswi kelas VIIC.

Setelah seluruh kandidat selesai berpidato, seluruh warga SMP TNH, termasuk 7 kandidat ini tentunya, melakukan pencoblosan untuk memilih siapa yang menjadi Ketua OSIS periode 2010/2011 (mirip Pemilu ya? Hehehe.....). Kira-kira 30 menit kemudian, penghitungan suara dimulai. Jumlah suara total adalah 390 suara. Akan tetapi, ada 5 suara yang gugur dikarenakan pemilik suara mencoblos lebih dari satu coblosan. Bahkan, ada yang tidak memilih sama sekali (mungkin karena bingung kali ya? Hihihi.....).

Proses penghitungan dihadiri oleh para MPK(Musyawarah Perwakilan Kelas) tiap kelas, tujuh kandidat, dan beberapa pembina OSIS SMP TNH.Perhitungan berlangsung cukup alot. Cindy dan Bravery saling berkejar-kejaran dalam hal pendapatan suara. Akhirnya, Bravery pun yang mendapatkan suara terbanyak. Ia menang dengan perolehan suara sebanyak 77 suara, sedangkan Cindy hanya 53 suara. Para kandidat lainnya, hanya memperoleh suara kurang dari 40 suara. Jelas, bahwa Bravery menang mutlak. Bravery pun mengucapkan terima kasih kepada semua yang mendukungnya dan bersyukur karena berhasil menjadi Ketua OSIS periode 2010/2011. Semua yang hadir saat itu pun memberi selamat kepadanya.

Sekadar informasi, Wakil Ketua OSIS 1 adalah Anthony H., sedangkan Wakil Ketua OSIS 2 adalah Monica W.. Sekretaris OSIS 1 adalah Maharani S. I. Dengan wakilnya, Sekretaris OSIS 2, Klemens S.. Bendahara OSIS 1 adalah Cindy W. S. dan Bendahara OSIS 2 adalah Ayu W, M. (rani 8a)

JUARA

"Juara dua lomba baca puisi putri tingkat Kota Mojokerto dengan nilai ... jatuh pada nomor undian SEBELAS"