Rabu, 17 Maret 2010

Razia Saat Ulangan Tengah Semester

oleh :Giovanny A.N (VII C) dan Novita G. (VII C)

Kestressan murid-murid kelas VII dan VIII mencapai puncaknya saat berlangsungnya UTS. UTS yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2010 itu berhasil menggentarkan hati para murid-murid. Setiap pagi sebelum bel berbunyi, mereka me review lagi pelajaran yang telah mereka pelajari. Walaupun begitu masih saja ada yang mengikuti remidiasi. Seorang murid mengaku bahwa pelajaran yang tersulit adalah Bahasa Inggris tetapi ada juga yang mengatakan bahwa pelajaran Sejarah yang sulit, bahkan ada yang mengatakan bahwa semua soal sulit.

Di sepanjang UTS banyak anak yang melepas kepenatan hati dengan cara mengusili gurunya, salah satu contohnya ada yang melempar-lempar kertas saat gurunya tidak tahu. Ada juga anak yang membawa kertas kecil atau tissue lalu menuliskan jawaban-jawaban UTS lalu pada saat istirahat jawaban-jawabannya dengan temannya.

Ada kejadian yang cukup memalukan dan tidak sepantasnya ditiru. Pada saat UTS berlangsung, ada anak yang nekat mencontek menggunakan buku paket yang lumayan besar. Tetapi usahanya sia-sia karena tertangkap basah oleh guru yang sedang menjaga di kelas. Ada juga yang mencontek dengan menggunakan kertas yang ditaruh di sakunya tetapi hal itu juga tidak berhasil. Bahkan beberapa anak juga tidak mengumpulkan telepon genggam tetapi hal itu tidak luput dari guru-guru patroli. Adakah yang bisa mencontek menggunakan telepati?

Menghadapi Ujian Nasional

oleh :Sheny C.T. dan Faustina A.W.

Ujian nasional untuk SMA / MA akan dilaksanakan pada hari Senin, 22 Maret 2010. Para siswa SMA di seluruh tanah air telah menerima try out, baik dari sekolah maupun dinas. Siap atau tidak siap mereka pada akhirnya tetap harus menghadapi ujian nasional. Ujian Nasional telah menjadi bayangan gelap bagi setiap sekolah di tanah air kita ini. Sebenarnya kita tidak perlu takut kalau sudah belajar minimal sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan oleh pemerintah. Ujian Nasional sebenarnya memang menakutkan bagi para siswa dan sekolah yang selama ini tidak serius dalam belajar. Bagi para pelajar yang selama ini sudah serius dalam bersekolah, UN sebeanrnya bukan momok yang menakutkan.

Sayangnya, masuk kuliah di negri kita ini tidak menuntut dari nilai UNAS. Mereka hanya menggantungkan dari nilai-nilai kelas 10 dan 11 saja. Jadi mereka beranggapan bahwa “pokoknya lulus”. Seharusnya mereka berjuang semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik. Demikian juga untuk para siswa jenjang SMP yang akan menempuh ujian nasional mulai tanggal 29 Maret hingga 1 Apri 2010. Mereka juga harus berjuang maksimal.

Berdasarkan fakta-fakta di atas seharusnya kita prihatin atas semuanya itu. Prihatin atas sikap generasi muda sekarang yang tidak mau berusaha semaksimal mungkin. Padahal kita yakin, mereka sebenarnya bisa tapi hanya malas.

Pendapat kami, ujian nasional memang bikin capek tapi sangatlah penting bagi kita. Karena beberapa sekolah meluluskan siswanya tanpa peduli apakah nilai itu cukup untuk kelulusan atau tidak hanya supaya sekolahnya dicap bagus. Padahal, jika menilik kehidupan siswa itu, kita akan mendapati bahwa kemampuannya rendah. Pada akhirnya siswa itu akan gagal di kemudian hari.

Tapi apakah sekolah peduli pada nasib siswa itu? Maka dari itu, pemerintah menetapkan adanya ujian nasional di seluruh nusantara. Memang ada beberapa sekolah yang tidak bisa melaksanakan ujian nasional karena fasilitas yang kurang memadai, contohnya sekolah di pedalaman.

Cukup sekian informasinya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ayo Bantu Korban Bencana!!

oleh: Christina S.H (VII B)

Bulan-bulan ini Indonesia sedang berduka. Banyak hal telah menjadi penyebab kedukaan itu. Antara lain seringnya bencana alam yang terjadi. Bencana yang telah merenggut banyak jiwa di Indonesia. Rintih dan tangis terdengar di seluruh penjuru daerah.Semua menjadi lautan mati ketika bencana itu tiba.Tak ada yang tahu kapan bencana itu datang.Kesedihan bukan hanya dirasakan oleh keluarga dari orang-orang yang meninggal,tetapi kesedihan yang luar biasa pun dirasakan oleh orang-orang yang tak sempat lagi menyelamatkan harta bendanya.

Namun banyak orang yang tak pernah merasa kasihan terhadap orang-orang yang tertimpa bencana.Mereka seakan gelap mata dan tak ingin ikut campur tangan membantu mereka.Sering kali kita berkata “orang-orang kaya itu memang tidak punya hati!,mereka tidak ingin membantu orang miskin dan orang tertimpa bencana!!”.Namun tidak sepenuhnya pernyataan itu benar.Selama ini banyak orang-orang kaya ataupun biasa saja ikut membantu.Tapi mengapa hanya orang yang itu-itu saja??dimana orang-orang yang lainnya?.Apakah mereka benar-benar mempunyai hati sedingin es??.Banyak pertanyaan-pertanyaan sejenis itu muncul di kalangan masyarakat yang tertimpa bencana.

Selama ini Pemerintah telah memberikan bantuan kepada orang-orang di lokasi bencana,tapi itu belum cukup untuk membantu beban mereka.Kelaparan masih menjadi masalah diantara mereka.Bantuan kesehatanpun masih terbatas.

Semua ini tinggal menunggu langkah dari kita para anak muda.Kita harus senantiasa mengambil langkah untuk bisa membantu para korban bencana.Karena itu ambil suatu komitmen bahwa kita anak-anak bangsa Indonesia harus selalu membantu meringankan beban anak-anak dan orang-orang korban bencana dimanapun berada.

Indonesia

oleh : David Budi C

Indonesia...

Tanah air yang kucintai

Bermacam-macam pulau

Dari Sabang sampai Merauke


Oh, Indonesia...

Kulihat keindahanmu

Bagaikan permata hijau

Serta berbagai budaya

Menambah keanekaragamanmu


Tapi kini...

Keindahanmu semakin berkurang

Terlalu banyak pohon

Yang ditebangi manusia

Keadaanmu makin buruk

Bencana-bencana yang datang

Membuat banyak orang menangis


Oh, Tuhan

Berapa lama lagi

Ini semua akan berakhir

Agar ku bisa tersenyum

melihat indahnya Indonesia