Rabu, 25 Februari 2015

Angela Merici Proklamagita (Lala) Juara Jatim Sprint



Lala menerima penghargaan dari Walikota Mojokerto, Bp. H. Mas'ud Yunus
Wartatnh - Mojokerto. Catatan waktu 5,8 detik yang diraih Angela Merici Proklamagita (Lala), berhasil mengantarkanya meraih juara kedua dalam lomba lari Jatim Sprint, yang digelar Minggu (28/12), di Lapangan Atletik “Oentoeng Poejadi” FIK Universitas Negeri Surabaya Lidah Wetan, Surabaya.

Atas perstasinya ini Angela Merici berhak mendapatkan uang pembinaan dan piagam penghargaan. "Saya berharap kegiatan serupa kembali diadakan dan terima kasih kepada semua dukungan yang diberikan," terang Lala.
Putri Sulung dari pasangan J.B. Heri Sumarsa dan B. Dyah Palupi itu menceritakan, dia menekuni olahraga lari sejak masih belajar di SD TNH Mojokerto. Dikatakan, Lala setiap hari berlatih rata-rata selama satu jam. Dalam latihan itu, Lala selalu dibimbing oleh ayah yang juga sebagai pelatihnya. “Selain lari, dia juga atlet lompat tinggi,” ujar Heri Sumarsa

Ditemui usai menerima Piala, Lala dan Bp. Heri Sumarsa kompak menjawab bangga dan berharap bisa mewujudkan impiannya menjadi juara dunia cabang atletik saat Wartatnh bertanya perasaan dan harapannya di masa mendatang.

JURUS-JURUS JITU MENINGKATKAN MINAT BACA



Membaca adalah hal yang sangat menyenangkan, namun seringkali membaca adalah hal yang sangat dihindari atau malas dilakukan hampir setiap orang. Padahal, kalau misalnya kita ingin berkaca, semua negara-negara yang maju itu penduduknya memiliki kualitas dan kuantitas membaca yang jauh lebih banyak dari negara-negara lainnya.

Berdasarkan sebuah penelitian, Indonesia memiliki nilai indeks membaca sekitar 0,001. Artinya, dari seribu orang Indonesia hanya ada satu orang saja yang memiliki minat baca sangat tinggi. Bandingkan dengan Amerika yang memiliki indeks membaca 0,45 dan Singapura yang memiliki indeks 0,55. Sementara Jepang memiliki indeks 17 koma sekian. Berdasarkan survei UNESO, budaya baca masyarakat Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang paling rendah di kawasan ASEAN. Jadi, salah satu cara (paling) sederhana untuk meningkatkan kemajuan bangsa ini dapat dimulai dari satu hal: membaca. Bagaimana cara menumbuhkan minat baca agar kita selalu senang dan ketagihan membaca?

Mengalokasikan Waktu Khusus untuk Membaca
Awalnya bisa dimulai dengan menerapkan 10-15 menit membaca buku apapun setiap hari. Lakukan hal ini secara konsisten. Kemudian setiap bulannya Anda tambah sedikit demi sedikit hingga mencapai  satu atau dua jam setiap harinya.
Membeli Buku Setiap Minggu
Korbankan uang saku Anda untuk membeli buku-buku berkualitas atau recommended setiap pekannya, terlepas Anda akan membacanya atau tidak. Dengan membeli buku terus menerus, mau tidak mau Anda pun akan ‘dipaksa’ untuk membaca (karena kalau ga dibaca sayang).
Manfaatkan Waktu Menunggu
Waktu menunggu bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca. Waktu menunggu dapat ditemui saat kita menunggu bis, sedang ada di angkot, menunggu seseorang untuk bertemu, atau apapun.

Memiliki List Buku Populer atau Rekomendasi
Salah satu alasan kenapa kita malas membaca adalah karena saat kita membaca buku atau apapun itu, kita mendapatkan hal yang tidak kita sukai untuk membacanya. Maka pada waktu itu hal yang dapat kita lakukan adalah meminta beberapa list buku yang direkomendasikan oleh guru atau dosen saya yang kemungkinan menariknya lebih besar dan ternyata benar, memang lebih bagus dan saya pun senang membacanya.

Belajar Effective Reading
Survey membuktikan saat ini hanya satu dari dua puluh orang yang kemampuan membacanya berkembang sejak SD. Di internet, Anda bisa menemukan bagaimana cara membaca dengan lebih baik, cepat, konsentrasi, dan lebih paham. Namun, yang ingin saya tekankan di sini adalah, salah satu cara menumbuhkan minat baca adalah dengan belajar membaca efektif yang ternyata sangat jauh berbeda semenjak kita berada di SD dulu.

Membaca Saat Istirahat atau Sebelum Tidur
Ini juga bisa dilakukan jika ternyata selama waktu Anda sangat sibuk dan penuh dengan aktivitas. Gunakan waktu istirahat Anda dengan membaca, atau rutinkan membaca buku walaupun sedikit sebelum Anda tidur.

Membuat Target Membaca
Anda punya rencana membaca? Rencana membaca adalah target atau daftar buku apa yang harus ditamatkan untuk dibaca pada minggu atau bulan ini. Misalnya, saya punya target bahwa setiap bulannya saya menamatkan (menamatkan loh ya, bukan hanya sekedar membaca) sekitar 3-5 buku di luar buku wajib yang kemudian di resume atau dibuat ringkasannya.

Berdiskusi dan Bergabung di Komunitas
Bentuklah sebuah kelompok diskusi dan secara rutin lakukan bedah buku di kelompok tersebut. Lakukan presentasi dari berbagai buku secara bergiliran. Niscaya Anda akan tertantang untuk selalu membaca buku baru yang akan dipresentasikan.

Ikuti Berbagai Ajang Lomba Minat Baca
Dengan mengikuti berbagai ajang lomba peningkatan minat baca, Anda akan tertantang untuk membaca. Lomba Mading yang diadakan Perpustakaan Daerah ini salah satunya. Kalau Anda tertarik membaca salah satu artikel atau tulisan di sini berarti satu kebiasaan baik sudah dimulai.
Menurut saya, sangat tidak ada ruginya kita menjadi seorang yang sangat senang dengan membaca. Benar-benar tidak ada ruginya. Tidak perlu takut menjadi orang yang introvert, kaku, atau malah terkesan aneh karena kita kutu buku. Justru orang-orang yang saya kenal, yang kebiasaan membacanya kuat menjadi seorang yang sangat supel, hangat, dan nyambung dengan apapun yang dibicarakan. Dikutip dengan beberapa perubahan dari http://arryrahmawan.net/8-cara-menumbuhkan-minat-baca.

Kevin Brianto Dewangga, Juara I Catur Walikota Cup



Wartatnh– Siswa SMP TNH Mojokerto berhasil meraih prestasi dalam ajang Kompetisi Catur Walikota Cup Mojokerto yang belum lama ini digelar. Gelaran kompetisi ini sendiri dilakasanakan di Gedung Aula SD Balongsari, Mojokerto.

Koordinator Ekstrakurikuler SMP TNH Mojokerto, E. Jaka Purnama, S.Pd. kepada Wartatnh, Sabtu (21/2),membenarkan. Kata dia, dalam gelaran itu, pihaknya hanya mengirimkan Kevin Brianto Dewangga sebagai  atlet catur.

“Dari ajang lomba catur Walikota Cup Kevin Brianto mampu mempersembahkan juara I.” katanya.

Terkait siswanya yang meraih juara I di ajang kejuaraan catur, Pak Jaka mengatakan, untuk kali pertamanya ada siswanya yang mampu berprestasi di ajang catur putra. Kevin Brianto adalah Putra dari Bapak Daniel Dewangga yang juga menjadi pengurus Percasi Kota Mojokerto.  Dalam ajang tersebut, Kevin berhasil menyabet juara I catur putra kategori SMP setelah melewati 5 babak dengan pencapaian 5 kali kemenangan. Dia berhasil meraih poin tertinggi.

TIM BASKET PUTRA DAN PUTRI SMP TNH KAWINKAN GELAR WALIKOTA CUP



Mojokerto Wartatnh- Tim Bola Basket Putra dan Putri SMP TNH Mojokerto, sukses mengawinkan gelar gelar juara turnamen Bola Basket antar-SMP bertajuk Kompetisi Bola Basket Walikota Cup II Kota Mojokerto.
Kepastian ini didapat menyusul sukses tim putra menyabet gelar juara  setelah di partai final yang berlangsung Kamis (18/12) sore, menghempaskan mimpi SMP Katolik Mojokerto dengan skor 34-28. Dari empat quarter yang dilangsungkan, tim basket SMP TNH tak “menyisakan” satu quarterpun untuk SMP Katolik.
Sebelum melenggang ke partai puncak tersebut, anak-anak  TNH juga terlalu tangguh untuk tim SMPN7 dan  SMPN2 Kota Mojokerto. Sementara, tim Tim SMP TNH meraih tiket ke partai final setelah membungkam harapan SMPN 4 Kota Mojokerto.
Sebelumnya Tim Basket Putri SMP TNH sukses mempertahankan gelar juara pada turnamen yang telah dilaksanakan untuk keduakalinya di GOR Majapahit. Di Partai puncak,tim ini menang atas finalis lainnya SMPN 4 Kota Mojokerto.

HENTIKAN BULLYING DI SEKOLAH



Karikatur oleh Aurel Viona Aprilyanti Kelas VIIC
Beberapa saat yang lalu, Ibu Fransisca Kumalasari, M.Psi. guru Bimbingan Konseling kami memberikan pengarahan tentang bagaimana menghindari bullying. Beliau mengisahkan hal berikut. "Pada suatu saat ada satu teman seperti terkucil. Ke mana-mana sendiri, nggak punya teman. Jadi dia suka pakai headset dan sepertinya nggak peduli lingkungan sekitarnya. Teman-teman yang lain juga nggak ada yang peduli dengan dia. Kasihan lihatnya.” Kasus seperti itu merupakan salah satu dampak adanya bullying di sekolah.

Bullying, tanpa disadari sebenarnya sangat berbahaya pada perkembangan mental korbannya. Apa itu bullying? "Segala bentuk kekerasan dari teman sebaya maupun dari senior kepada junior," ujar bu Jessica. O iya, masih ingat  siswa sekolah dasar dikeroyok seniornya hingga akhirnya tewas beberapa saat lalu itu?.

Sebenarnya kasus bullying tidak hanya terjadi di tingkat sekolah dasar tetapi  bahkan di dunia  perguruan tinggi pun masih sering terjadi kasus bullying. Kalian mungkin ingat yang terjadi di STPDN, sekolah pelayaran, atau yang lain. Sekolah atau kampus yang sebenarnya merupakan rumah kedua siswa justru menjadi zona bahaya yang justru bisa membuat nyawa melayang. Tentu yang seperti itu tidak kita harapkan terjadi di sekolah-sekolah kita.

Selama ini, banyak orang fokus pada bullying fisik berupa pemukulan ataupun kekerasan bentuk lain terhadap fisik. Padahal, bentuk-bentuk bulling lainnya cukup banyak. Menurut Ibu Fransisca Kumalasari, M.Psi. bullying dapat dikategorikan dalam empat kelompok besar yakni  (1)bullying fisik dengan melakukan bentuk-bentuk kekerasan fisik. Kemudian ada juga (2)bullying verbal yakni dengan mengejek, menghina maupun memanggil nama orangtua dengan maksud menghina.

Ada pula (3) bullying relasional yaitu si pelaku bullying  mengajak teman-temannya yang lain untuk memusuhi si anak yang menjadi korban. Dan terakhir ada pula (4) cyber bullying yakni melakukan penghinaan, penistaan, mengejek dan hal buruk lainnya melalui sosial media seperti facebook, twitter, instagram, path dan sebagainya.

Bagaimana efeknya? Dijelaskan Bu Sisca efek dari bullying ini sesungguhnya sangat berbahaya khususnya pada perkembangan psikologi korban berupa harga diri yang rendah, takut sekolah, tidak bisa konsentrasi, tindakan pembalasan dendam hingga bunuh diri.

Bercanda dengan mengejek kekurangan teman umumnya dianggap hal lazim di kalangan teman sebaya di sekolah. Namun, lama kelamaan timbul situasi saat si pelaku merasa sok jago untuk menekan korban yang dianggap lemah. Sehingga muncullah kasus-kasus seperti mengejek , memalak bahkan sampai pada tindakan kekerasan.

Dalam kasus bullying di sekolah, Bu Sisca mengingatkan perlunya sebuah sistem yang melibatkan  guru, wali kelas, maupun guru BP di sekolah untuk lebih peka dengan para anak didiknya di sekolah. Bahkan  untuk di SMP TNH, ada tim penegak diisiplin dari kalangan siswa yang bisa membantu mengawasi jika terjadi  kasus-kasus bullying di antara siswa.

Tak sekedar mengawasi, sekolah juga harus bertindak tegas terhadap siswa-siswa yang menjadi pelaku bullying ini. Karena faktor pembiaran akan membuat pelaku merasa tidak ada yang perlu ditakuti untuk melakukan aksi bullyingnya. Sekolah, lanjutnya, harus menciptakan situasi kondusif dengan kegiatan yang mampu membangun kerjasama dan rasa empati  seperti kegiatan ekstrakurikuler.

“Anak-anak SMP TNH memang harus disibukkan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selama ini, siswa diberi kebebasan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minatnya,” kata Bapak E. Jaka Purnama Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan .(oleh Tim Lomba Mading SMP TNH)