Huahhh... rasanya aneh kalau ada pemilihan Ketua OSIS, terus sudah dilanjutkan pelantikannya,,, bahkan sudah di posting lhoo,,, tapi belum ada ulasan mengenai LDKS nya....
Pada tanggal 12 Oktober 2009, telah dilaksanakan kampanye para kandidat ketua OSIS. Lalu tanggal 26 Oktober-nya dilancarkan Pencontrengan.... Dan pada hari Senin, 2 November 2009 adalah hari pelantikan para OSIS masa bakti 2009/2010.
Untuk mempersiapkan mental para pengurus OSIS, maka SMP Taruna Nusa Harapan / SMP TNH Kota Mojokerto mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS ) pada tanggal 7 – 8 November 2009. Pelaksanaan LDKS tahun ini bertempat di Wonosalam Trade Center ( WTCe ) di Kabupaten Jombang. Seluruh peserta yang terdiri dari para pengurus OSIS dan beberapa Perangkat Kelas ( MPK ) berangkat dari halaman sekolah pukul 07.00 dengan menggunakan bis sekolah, mobil yayasan serta beberapa mobil pribadi milik siswa.
Para peserta LDKS juga didampingi oleh beberapa guru, yakni Pak Dion, Pak Andre, Bu Titis dan Bu Wiwik..
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, ( dan membuat bagian yang diduduki terasa panas tentunya ) rombongan sampai di tempat tujuan sekitar pukul 09.15. Sesampainya di lokasi, masing-masing siswa berlarian mencari kamar ( padahal belum ada pengumuman shiee... ).
Kakak-kakak dari WTCe segera memberi kode untuk berkumpul di Aula. Saat berkumpul, para peserta diberi pengarahan tentang peraturan-peraturan apa saja yang berlaku selama mereka berada di sana.Juga upacara pembukaan yang intinya para guru menyerahkan peserta sepenuhnya pada pembina di WTCe untuk di latih. Tak ketinggalan pula jadwal kegiatan dan “pulau kapuk” tiap individu..
Setelah cukup lama menunggu selesainya pengarahan, pembagian kelompok dan sedikit camil-camil pisang goreng dengan hangatnya wedang jahe ala WTCe, para siswa bersiap untuk menyerbu kumpulan kapuk. Namun tanpa disangka, LDKS bukan hanya berjalan pada kegiatan luar saja. Begitu pula dengan “TIDUR” nyaa.....
''Bagai deretan PINDANG yang siap disarden”..... Itu kesan pertama yang dinikmati para peserta yang melihat kamar mereka. Para peserta putri tidur dalam satu ruangan yang cukup besar dan terdapat tempat tidur yang jumlahnya cukup untuk mereka semua. “POKOKNYA PAS”.... begitu kata seorang dari para peserta. Sedangkan peserta putra nasibnya tidak kalah menarik dengan peserta putri. Hampir sama, namun bedanya, kamar yang disediakan untuk peserta putra ada 2, karena tempatnya tidak seluas kamar peserta putri. Diantara kamar peserta putra dan putri, dibatasi oleh kamar untuk para guru. Katanya sih,, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.... hahaha.... ( aneh aneh saja... ).
Begitu selesai berebut kasur, saatnya yang ditunggu-tunggu tiba juga.... Waktunya makaaaaaannnnnnnn !!!!!! Di sini, cara makan, bertingkah laku, dan melakukan aktivitas sangat diatur ketat. Bila ada salah seorang dari peserta berbuat kesalahan (terutama saat di Aula pada saat makan) maka semua peserta harus ikut bertanggung jawab juga. Mungkin karena lapar, atau juga karena para kakak dari WTCe memberi aturan “ makanan di piring harus habis sebelum hitungan kesepuluh selesai”, para siswa makan dengan begitu lahapnya. Bukan hanya lahap, namun sampai keselek-selek.... memang hitungan pertama sampai kesembilan sangat cepat, namun sampai anak-anak selesai makan, hitungan kesepuluh belum juga disebutkan. Malah diperbolehkan nambah.... Tidak kurang-kurang yang nambah lhooo..... pada akhirnya, hitungan kesepuluh tidak disebutkan. Ada yang tertawa, kesal, bingung ( ni bagi yang benar benar polos ) akibat dari hal itu....
Lepas dari hal MAKAN. Acara di lanjutkan dengan PBB. Kemudian langsung dech, OUTBOUND..... di outbound ini para siswa sudah dibagi dalam lima kelompok. Sudirman, Bung Tomo, Bung Hatta, Antasari dan Pattimura. Tantangannya ada Flying Fox, Magic Hole, Pingpong Pressure, Blaind team dan Cargo Net. Setiap kelompok yang sudah menyelesaikan semua tantangan wajib kembali ke halaman belakang WTCe untuk Bonus game, yang dilakukan bersama-sama. Salah satu team, yaitu team SUDIRMAN, kembali dengan kondisi basah kuyup. Karena ternyata mereka bermain air di pingpong pressure sampai menceburkan diri di KALI (sungai kecil).....
Setelah puas bermain, mereka mandi di kamar mandi yang sudah diatur penghuninya (yang gantian mandi).... setelah itu dilanjutkan dengan makan malam di aula. Makan malam kali ini tidak ada acara makan dalam hitungan lagi. Seusai makan, kegiatan Leadership power. Dalam kegiatan ini, para peserta ditantang untuk maju kedepan membacakan puisi dalam bahasa Inggris. Awalnya hanya beberapa siswa saja yang bernai maju. Setelah cukup lama baru mereka semua mau maju satu-persatu. Selain Leadership Power, ada juga kegiatan seperti bagaimana cara berorganisasi, sikap dalam rapat, cara belajar, juga cara bersikap.
Kegiatan terakhir untuk malam itu adalah....... “DUGEM”. Tapi dugemnya di lapangan yang terletak di tengah hutan buatan yang masih dalam kawasan WTCe. Sebetulnya mungkin bukan dugem, cuma api unggun dan permainan-permainan sederhana. Karena diselingi musik-musik yang berirama seru , layaknya dugem, maka siswa dan guru-guru pun di ajak berjoged. Hal yang cukup menarik untuk di ingat. Setelah cukup lelah, mereka semua menuju ke kamar masing-masing untuk mulai menjadi sarden.
Keesokan harinya, para siswa dibangunkan oleh kakak-kakak WTCe pada pukul 05.00 untuk berolahraga. Dalam olahraga pun juga diselingi permainan agar tidak merasa jenuh.
Selesai mandi, para peserta pun sarapan di KANDANG SAPI. Jangan salah,,, itu nama aula WTCe.
' Karena itu merupakan bekas dari kandang sapi sebelum di bangun aula ini.' jelas ssalahn satu pendamping dari WTCe.
Sesaat setelah makan pagi, mereka diajak untuk mengevaluasi apa saja yang sudah mereka pelajari dan terima dalam LDKS kali ini. Setelah itu, ada sedikit game lagi....
Kemudian makan siang,,, yang dilanjutkan dengan kegiatan koreksi diri, “Siapa aku”. Ini adalah saat dimana para siswa mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan dari masing-masing individu, bagaimana cara mengembangkan dan memanfaatkan, juga menjadikan kelemahan sebagai kekuatan. Tidak ketinggalan juga, para siswa di ajak untuk meninggalakan satu saja keburukan dari sikap mereka di WTCe, sebelum mereka kembali ke MOJOKERTO. Agar mereka menjadi lebih baik.
Selesai kegiatan, di langsungkan Upacara Penutupan LDKS, yaitu dengan menyerahkan kembali peserta LDKS kepada pihak guru SMP TNH. Setelah itu mereka berkemas untuk pulang. Pukul 14.oo mereka pergi meninggalkan WTCe menuju Mojokerto.....