Pada
tanggal 16 Mei 2016 pada pukul 14:00. Para siswa kelas 9 bersiap menunggu
pemberangkatan ke Bali. Sebelum pemberangkatan para guru/panitia membagikan
snack berupa roti dan air, siswa kelas 9 memasuki bus yang sudah ditentukan. Mereka
pun berangkat sekitar pukul 15:00. Sepanjang perjalanan suasana di bus sangat
ramai. Sesampai di Probolinggo sekitar pukul mereka makan malam di Rumah Makan
Tongas Asri, selanjutnya sekitar 1 jam kemudian, mereka kembali melanjutkan
perjalanan menuju ke Banyuwangi ke penyeberangan. Sesampai di Banyuwangi,
tepatnya di Pelabuhan Ketapang, mereka menunggu waktu untuk masuk ke kapal. Sekitar
30 menit kemudian mereka masuk ke feri untuk menyeberangi Selat Bali. Penyeberangan
membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Namun, pada malam itu cuaca di laut sedang
kurang bersahabat dan kondisi ombak di laut juga agak tinggi, salah satu siswa kelas 9 bernama Eranio sempat mengalami mabuk laut setelah 1 jam penyeberangan akhirnya mereka tiba di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. setelah itu mereka segera melanjutkan perjalanan menuju ke Rumah Makan Papin Bidadari. mereka makan pagi di Rumah Makan Papin Bidadari.setelah makan pagi di Papin Bidadari mereka melanjutkan perjalanan ke Tanjung Benoa. setelah sampai di Tanjung Benoa, mereka segera bermain di pantai dan ada yang naik perahu menuju ke Pulau Penyu yang berjarak tidak jauh dari garis pantai. pada pukul 13:00 mereka kembali ke pantai untuk makan siang. setelah makan siang mereka menuju ke bus nya masing masing, saya, Toni Kristiandaru saat itu seharusnya bergabung ke bus 2, namun saya merasa membutuhkan suasana tenang sehingga saya bergabung dengan rombongan yayasan di minibus/bus 3, selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju ke Pantai Waterblow, Nusa Dua. namun, dalam perjalanan saya merasa kelelahan dan tertidur, demikian juga dengan Pak Junus, Bu Lili, dan Bu There. pada saat kami tertidur terjadilah masalah. di dekat Waterblow, kami memutari jalan yang sama sebanyak 4 kali menurut hitungan Bu Tien. lalu kami berjalan kaki menuju ke pantai, pada saat kami menuju ke pantai, kami melihat anak anak sudah berjalan kembali ke bus mereka masing masing, sementara kami baru saja tiba di sana. dalam perjalanan menuju ke pantai, kami bertemu dengan Pak Andre. lalu Pak Andre mengikuti kami menuju ke pantai. sesampainya di pantai Pak Andre melihat ombak dan berusaha untuk memotretnya sekitar 1 jam, Pak Andre menunggu ombak di pantai dan berhasil mendapatkan gambar yang bagus. setelah itu kami kembali ke bus. dan melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa. 1 jam kemudian, kami tiba di Pantai Pandawa, sesampainya di Pantai Pandawa kami berkumpul dan berfoto bersama. setelah berfoto bersama, para siswa segera menuju ke pantai dan bermain air di sana, yang lainnya ada yang mencoba menaiki kano. tetapi saya miris melihat ombak di pantai dan waktu yang sudah mendekati pasang naik air laut saya memilih berkumpul bersama para guru di pinggir pantai. sekitar jam 5 sore kami kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan menujun ke Garuda Wisnu Kencana. di Garuda Wisnu Kencana, kami langsung masuk dan berfoto bersama, lalu kami melihat patung Wisnu dan Garuda. setelah itu kami menuju ke teater dan melihat pertunjukan Tari Kecak pertunjukan ini berlangsung selama 1 jam dan ditutup dengan atraksi api yang mengagumkan. setelah itu kami makan malam di restoran yang terletak satu komplek dengan GWK. setelah itu kami menuju ke Hotel Karthi. sesampainya di Hotel Karthi. (saya, Toni Kristiandaru dan para guru tiba lebih dulu) kami menunggu kedatangan para siswa rombongan bus. 10 menit kemudian para siswa tiba di Hotel Karthi. sementara para guru mendata kamar mereka. para siswa berkumpul dan membuat keributan di lobi hotel. setelah para siswa mendapat kamar mereka masing masing. dan saya segera menuju ke kamar bersama sahabat saya Alexander Kosasih. sesampainya di kamar kami terkejut melihat kamar kami memiliki ranjang susun, tidak terlalu besar, dan suhu AC nya sangat dingin seperti di puncak Gunung. setelah itu saya segera menuju ke kamar mandi. kamar mandinya tidak terlalu terang dan salah satu lampunya tidak dapat dinyalakan. Saya cepat-cepat mandi, bergantian dengan teman saya, dan pergi menuju lobi untuk menemui guru-guru. Di lobi, saya melihat pak Andre dan bu There sedang berbincang-bincang. Saat itu ada seorang bule datang di dekat meja resepsionis dan mengatakan sesuatu yang tidak saya pahami. Bule itu berjalan melewati pak Andre dan bertanya "Where you come from?" lalu pak Andre menjawab "Mojokerto" tapi bule itu tidak paham. Pak Andre sadar, dan meralat ucapannya "I come from Indonesia, Surabaya". Setelah berbincang sejenak, akhirnya bule itu pergi. Saya berkumpul bersama guru-guru dan diberi bakpao oleh pak Andre. Setengah jam kemudian, saya kembali ke kamar dan tidur.
Bersambung
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar