Rabu, 22 Januari 2014

Dari Single ke Double

Perkenalkan namaku Roran. ciri-ciriku itu tinggi sekitar 171 cm. berambut pirang. dan yah single. aku satu-satunya anak single di kelasku. tapi tak apa. yang satu ini pengalamanku yang menyenangkan...
    Waktu itu, tepat pukul 7 pagi di hari Rabu. Jam wekerku berbunyi nyaring. Suara yang aku benci. Aku mandi dan bersiap untuk sekolah. Jove, dia sahabatku, sudah menungguku didepan rumah. "Roran!!! cepatlah!! Kau tahu hari ini hari apa, huh? Mrs. Sophia akan memakan kita jika kita terlambat!" teriaknya. aku tergupuh-gupuh. Dan keluar dengan menggigit selembar roti. "Apa kau kesiangan lagi?" tanya Jove. "Tidak. Hanya saja aku masih ngantuk".
    Yups, Jove benar. Kami terlambat. "Roran, akan kubunuh kau, kalau kita kena hukuman berat" kata Jove. Aku menggertakkan gigiku. Dan... Saat aku dan Jove masuk, Mrs.Sophia melihat kearah kami. Seakan-aka dia akan menerkam kami. "Jove, Roran. kalian terlambat?".Kami hanya bisa diam sambil menggenggam erat tas kami. "CEPAT KALIAN BERSIHKAN TOILET DAN LAPANGAN!!! DALAM SATU JAM, SAYA AKAN MENGECEK. JIKA BELUM SELESAI...KALIAN AKAN MENDAPATKAN KEJUTAN YANG LAIN!!!" Marah Mrs.Sophia pada kami.
    Kami segera lari menuju toilet. "Jove, kabar buruknya adalah ada sekitar 5 toilet di sekolah ini". Jove langsung menatapku. "Ini celaka. Cepat roran. kau bersihkan lapangan dan aku toilet! cepat!!!". Kami berlari dan berpisah. bagus, lapangan besar ini penuh dengan daun kering. Dan sepertinya angin tidak bersahabat juga.
    Waktu aku menyapu dedaunan, aku melihat cewe. Sepertinya dia murid baru disekolah ini. Dia datang menghampiriku, dan bertanya. "Bolehkah aku bertanya?". Tanyanya dengan suara yang lembut. "B-b-boleh". "Dimana tempat kelas 12?". Itu kelasku. dia pasti kena hukum juga nantinya. "Yah, temyu. letaknya tidak jauh dari lapangan ini. tinggal jalan lurus, belok ke kanan. Ada kelas bercat putih, itulah kelas 12" Dia pun mengangguk, "terima kasih". Cewe itu berlari, mengikuti arah yang kukatakan. Aku belum sempat menanyakan namanya.
    Tak lama kemudian, cewe itu datang lagi padaku. "Hey! Kamu Roran 'kan?". Dia menyebut namaku? dari mana ia bisa tahu namaku? "Mrs.Sophia menyuruhku membantumu. Karena aku terlambat". ooh Mrs.sophia. "Baiklah. aku belum tahu namamu" Kataku sambil menggenggam erat sapu. "ooh. maaf. Namaku Phaell. Aku murid baru disini. Aku tinggal di West Road 13A". Katanya memperkenalkan diri. West Road? Itu rumahku. Tapi aku West Road 11A. Dia tetanggaku? Bagaimana aku tidak tahu?. tapi akhirnya aku menyapu bersama dia, Phaell. Pekerjaanku sudah selesai, begitu juga Jove. kami masuk kelas bersama.
    Bel istirahat berbunyi. semua murid keluar kelas kecuali satu, Phaelli. Mungkin dia belum dikenal banyak anak. Tapi dia akan kesepian. aku ajak saja. pikirku. "Paell, Kenapa kamu tidak makan? mau kah kamu istirahat denganku?" tanyaku tergagap-gagap. Dia tersenyum "Baiknya kamu. baiklah aku mau". Kami pun Beristirahat ria bersama. Kami saling menceritakan pengalaman kami. Bertukar cerita, lebih tepatnya.
    Sepulang sekolah, aku menanyakannya lagi "Phaell, kamu mau gak pulang bareng. Mumpung rumah kita berdekatan". Wajah gembira menghiasi wajahnya. Dia mengangguk. Jove datang. "Silahkan naik, tuan dan nona". aku memelototi Jove. Didalam mobil, kami bernyanyi-nyanyi. Paell juga ikut menyanyi. Sampai juga di West Road. Jove menurunkan kami. "Terima kasih Jove, Roran :)" kata Phaell sambil senyum. 
    Aku membuka pintu rumah. Memandang langit-langit rumah. Akhirnya aku punya ide. Aku pun pergi kerumah Phaelli. Aku mengetuk pintu rumahnya. Dan... "Ada apa Roran?" Tanyanya melalui jendela. Terdengar hentak kakinya berlari membuka pintu. "mmmmmmm. mau gak, kamu main sama aku" tanyaku. Phaell pun berteriak "Ma! Bolehkan aku berjalan-jalan dengan Roran?!". Terdengar teriakan mamanya meng-iyakan. "Ya. Boleh". Saat Phaell mau menutup pintu papanya keluar. "Hati-hati, ya". kami mengangguk serentak.
    Dijalan kami bercakap banyak. "Roran, aku lupa memperkenalkan orang tuaku. nama mamaku itu Perrie. dan papaku Zayn". aku mengangguk. Kami berjaan tanpa mengatakan sepatah kata pun. Karena merasa tidak enak aku mulai berbicara "Apakah kamu tahu? Taman kota disini sangat bagus untuk bersantai". Tanyaku. "Oh-Ya? Aku ingin tahu". 
Tidak lama kemudian, kami sampai ditaman kota. Kami duduk disalah satu kursi dibawah rindangnya pohon. kami sempat berbincang-bincang sedikit, dan bercanda. Angin bertiup kencang, meniup rambut brunette Phaell. Serasa, waktu membeku. Aku ingin berkata, tapi aku tidak bisa. "ooh, jangan gagalkan aku sekarang" Kataku dalam hati. 
"Roran? Kamu tak apa, kan?". Kata Phaell sambil tertawa. " ooh aku tak apa...". Phaell menjawabku dengan senyuman manis. "Aku harus mengatakan yang sebenanrnya! Aku bukan pecundang. Ayolaah, Roran". Aku terus berbicara pada diriku sendiri. "Ini dia...' 
Aku akhirnya memberanikan diri berkata, "Phaell?". "Ya, Roran?". "Aku sebenarnya ingin mengatan ini dari pertama...tapi, aku ingin menentukan saat yang tepat. mmmm, Aku suka sama kamu.." Kataku perlahan. Aku pikir Phaell akan mengatakan hal sebaliknya, tapi.. "Roran, Roran. Baiklah, kita jalani saja". Kata Phaell sambil mencubit pipiku. Hari mulai malam senaiknya kita pulang.
Aku mengantarkan Phaell pulang terlebih dahulu. Phaell melambaikan tangan dan memelukku. Aku pun pulang dan masuk kedalam rumah. serasa hidup baru dimulai. aku berbaring di tempat tidur hingga aku pun tidur. hha.
Yups! Itulah ceritaku. Dari single ke double. Akhirnya aku bukan satu-satunya lagi yang single xx. 
 
(oleh Raphaela Mirari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar