Sekarang, banyak kegiatan yang dilakukan murid sehingga konsentrasi terganggu. Salah satunya, makan di dalam kelas. Makan di dalam kelas saat jam pelajaran efektif adalah kegiatan yang nge-tren di awal bulan November ini. Kebiasaan ini terutama dilakukan oleh beberapa anak kelas VIII SMP TNH. Hal ini membuat jam pelajaran terabaikan oleh murid-murid. Selain menyebabkan konsentrasi terganggu, sisa-sisa makanan berjatuhan di lantai dan mengotori kelas. Biasanya ini terjadi saat pelajaran yang terlihat membosankan, contohnya pelajaran agama. Pelajaran berisi ceramah-ceramah yang membuat ngantuk ini malah memberi kesempatan mereka untuk memakan camilan di saat pelajaran efektif ini.
Hal buruk yang lain yang kadang dilakukan di saat pelajaran efektif adalah “Facebook-an” dengan menggunakan telepon seluler. Ini juga terjadi saat pelajaran yang sama. Saat guru menerangkan dengan seriusnya, kadang bisa menjadi satu kesempatan untuk 'OL' di jam pelajaran. Ini membuat pelajaran yang telah diterangkan oleh guru tidak diserap otak dengan baik. Giovanny, murid kelas VIIIA mengatakan, ”Kegiatan seperti makan dan bermain facebook di kelas saat pelajaran efektif itu buruk. Karena itu dapat membuat anak-anak menjadi malas dan mengantuk saat jam pelajaran.” Begitu juga Billy, murid kelas VIIA mengatakan, “ Untuk bermain facebook melalui telepon seluler dan makan sih tidak. Nanti takut dimarahi guru.” Crhispina Yulinda, murid kelas IXC menyampaikan pendapatnya dan salah satunya, “Bermain facebook dan makan di kelsa itu tercela karena berarti menyepelekan pelajaran dan tidak disiplin. Akibatnya, prestasi belajar menurun karena tidak memperhatikan pelajaran dengan baik.”
Nah, untuk menghindari kebiasaan buruk yang dilakukan, ada cara tersendiri untuk dilakukan. Sebagai murid, kita harus saling mengawasi, memperhatikan, dan mengingatkan supaya kebiasaan buruk itu tidak dilakukan. Selain itu, guru juga harus mengawasi setiap muridnya sambil menjelaskan pelajaran yang akan disampaikan dan juga mengingatkan murid yang melakukan hal buruk tersebut atau memberikan sanksi terhadap murid yang melakukan kebiasaan tersebut. Sebaiknya sekolah membuat peraturan yang tegas tentang kebiasaan buruk tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar