"Akhirnya", benakku. Sekarang sudah memasuki tahun ajaran baru, sudah waktunya untuk pergi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP. Di SMP ini aku akan bertemu dengan guru dan teman-teman yang baru. Amat sangat senang rasanya. Tidak hanya teman baru yang akan kutemui, tapi juga beberapa teman-temanku dari SD-ku dulu. Aku sudah tidak sabar menunggu esok hari di sekolah baruku. Aku juga penasaran, bagaimana ya sekolah baruku nanti.
Akhirnya hari yang kutunggu-tunggu telah tiba. Aku bangun pagi-pagi sekali dan mempersiapkan diri ke sekolah yang baru. "Ini dia, langkah pertamaku di sekolah ini." benakku. Awalnya aku mengikuti MOPDB selama 4 hari. Aku mendapat banyak sekali pelajaran berharga selama mengikuti MOPDB. Aku juga senang sekali karena bisa sekelas dengan 2 orang teman SD-ku. Di hari ke-5 aku memulai pelajaran untuk pertama kalinya di jenjang SMP. "Wow, menegangkan sekali." benakku.
Setelah beberapa bulan bersekolah disana, ada salah seorang guru yang cukup ditakuti oleh beberapa siswa. Mungkin karena sifatnya yang tegas yang membuat beberapa siswa menganggap beliau menakutkan. Kalau menurutku sih memang agak menakutkan, tapi ya kasihan juga beliau kalau ditakuti. Pastinya beliau juga bingung, kenapa bisa ditakuti oleh siswa. Tapi, kalau beliau mulai mengajak bercanda semua pasti bisa tertawa. Saat beliau menyanyi semua pasti memberi tepuk tangan yang sangat meriah. Beliau juga memiliki seorangsahabat yang selalu kompak dengan beliau. Terkadang saat jam makan siang, mereka pergi makan berdua. Menurut sahabat beliau, beliau suka sekali makan mie ayam di salah satu tempat langganan mereka.
Beliau dan sahabatnya memang sangat dekat, mereka suka bercanda satu sama lain. Sahabatnya ini, juga senang sekali membuat soal dengan nama mereka berdua. Mungkin karena sahabat dekat, jadi kebanyakan nama mereka berdua di soal-soal itu. Memang ada sedikit perbedaaan diantara mereka, tapi itulah sahabat sejati. Sahabat sejati tidak akan memandang kelemahan ataupun kelebihan sahabatnya, tidak akan menjelek-jelekkan sahabatnya, menghadapi suka dan duka bersama, saling melindungi sahabatnya, dan saling membantu satu sama lain.
Sekarang, semua itu tinggal kenangan. Tidak ada lagi dua orang sahabat yang selalu menginspirasi kami dengan cerita persahabatan mereka. Tidak ada lagi sosok guru yang menceritakan kisah hidupnya yang menjadi inspirasi agar tidak pernah putus asa. Terima kasih atas bimbinganmu selama ini. Semua pelajaran yang engkau ajarkan pada kami, akan kami ingat selalu.
Selamat jalan Bapak Yuli Hananto, semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik disisi-Nya. Hapuskanlah dosa-dosa yang pernah dibuatnya. Amin...
cerita ini dibuat karena rasa kehilangan saya atas berpulangnya Bapak Yuli Hananto ke pangkuan Sang Maha Pencipta.
Dibuat oleh : Anastasia Dewani Putrijandrio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar