Kamis, 10 Januari 2013

CITA-CITAKU

Suatu hari, aku bertemu dengan seorang wartawan. Wartawan itu bernama Dalia. Dia sekarang telah menjadi sahabatku, walaupun sebenarnya dia sudah berumur 25 tahun, sedangkan aku baru berumur 12 tahun. Aku bertemu dengannya waktu aku masih SMP. Selain menjadi sahabatku, dia juga seperti kakakku. Aku memanggilnya dengan sebutan " Kak ".

    Kak Dalia adalah seseorang yang sangat baik, dia juga mengajarkanku banyak hal, termasuk bagaimana cara menjadi wartawan yang pintar. Aku juga sering ikut kak Dalia meliput berita dimana saja. Dari situ kujadi suka sekali meliput.Aku di sekolah juga mengikuti eskul jurnal. Aku suka sekali mengarang cerita begitu juga membuat berita dan menulis puisi.
    Pada suatu saat, aku diperintah seorang guru untuk membuat berita tentang kemacetan di Jakarta, lalu aku membuatnya sebagus mungkin sesuai apa yang diajarkan Kak Dalia padaku. Ternyata setelah aku memasukkannya ke email sekolahku dan dibaca oleh guruku aku diminta untuk mengikuti sebuah lomba jurnal di Surabaya. Kata guruku beritaku sangat bagus. Mendengar hal itu aku sangat bahagia dan langsung bercerita pada Kak Dalia. Kak Dalia juga senang sekali.
    Aku mengikutinya 1 bulan kemudian. Pada saat aku mempersiapkan lomba itu, Kak Dalia dengan senang hati mengajariku. Dia mengajariku dengan sabar dan tips-tips untuk menulis karangan yang bagus dan memanfaatkan apa yang ada di sekitarku. Dia juga ingin aku menang dan bisa membanggakannya. Aku juga dilatih oleh guru-guru pembinaku sehingga aku bisa menulis berita, cerita, dan puisi lebih baik lagi.
    Akhirnya saat akan lomba, aku berdoa terlebih dahulu agar aku menang. Saat mengarang aku juga mengikuti apa yang diajarkan oleh Kak Dalia dan guruku. Aku mengerjakannya dengan sebaik mungkin agar sekolahku tidak kalah.

    Setelah perlombaan dilaksanakkan, 4 jam kemudian hasilnya dibacakan. Wah, sungguh tegangnya aku, aku takut sekali kalau sekolahku kalah karena karanganku jelek. Saat juri membacakan juara 3, ternyata bukan sekolahku. Perasaanku jadi tambah kacau. Beberapa menit kemudian juri lainnya  membacakan juara 2. Wah betapa kacaunya aku saat mendengar kata-kata juri tersebut : " Juara 2 nya adalah......... Dea Pranita dari SMP Mutiara. ". Juaa 2 itu juga bukan namaku. Dalam hati aku sudah pasrah. Tapi sesaat kemudian juri membacakan juara1. Kata juri itu : " Sekarang waktunya untuk mengumumkan juara1. Juara 1 adalah perwakilan dari... SMP Taruna... Vivi Ariana. ". Betapa terkejutnya aku, namaku dipanggil oleh juri. Aku adalah pemenang perlombaan jurnal ini. Wah, senangnya aku begitu juga dengan Kak Dalia dan guruku. Aku kemudian berterimakasih pada mereka karena telah membimbingku.
     Setelah perlombaan itu, aku kemudian bercita-cita menjadi jurnalis atau wartawan. "Terimakasih Kak Dalia kau telah membantuku menemukan cita-citaku. Aku janji akan menjadi sepertimu. " Kataku dalam hati dengan riang.
                                                                                                                        Vania Carla Devina                                                                                                                                    7C


Tidak ada komentar:

Posting Komentar