Kamis, 10 Januari 2013

"A Beautiful Life"

Saat itu aku melewati dunia dengan beban berat. Melewati banyak masalah yang aku tak pernah tahu cara menyelesaikannya. Melewati dunia yang begitu kejam. Di saat aku belum tahu arti kehidupan yang sebenarnya. Aku berpikir bahwa hidup itu kejam. Hidup itu selalu suram. Saat aku mulai ditinggalkan oleh orang tuaku, di saat itulah aku mulai berhenti berharap. Di saat aku berpikir tidak ada yang mencintai aku lebih dari hidupnya sendiri selain orang tuaku, di saat itulah aku mulai berpikir bahwa Tuhan itu tidak adil. Tuhan mengambil semua orang yang aku sayangi. Tapi suatu hari aku bertemu dengan seseorang. Seseorang yang baru aku kenal saat aku mulai masuk ke SMA.

    "Hai! Siapa namamu? Aku Sicca, pindahan dari Surabaya." kataku dengan wajah tersenyum. "Hai juga Sica. Namaku Gabby. Asli sekolah sini sih, sudah terlalu cinta sama sekolah ini. Hahahaha. Senang kenal sama kamu! Kamu cantik loh, pasti banyak yang suka ya? Hahahaha." katanya dengan wajah sedikit aneh dan mengagumkan juga sih. "Aku cantik? Nggak, siapa bilang. Hahahahaha. Tapi thanks loh ya. Kamu juga kok." jawabnya sambil mengajakku untuk ke kantin bersama.

    Aku tak pernah tahu mengapa sebuah perasaan cinta itu mulai tumbuh. Padahal sama-sama ceweknya. Mungkin ini pertama kali aku merasakan jatuh cinta dengan seseorang setelah beberapa tahun yang lalu aku hidup sebatang kara. Tanpa kasih sayang seorang mama dan papa. Aku juga heran mengapa aku harus suka dengan Gabby. Mungkin dia terlalu baik. Atau mungkin juga, takdir Tuhan. Hahahaha. Saat itulah aku mulai pertama kali merasakan indahnya kehidupan. Saat aku mengenal Gabby dihidupku, saat itu aku mulai bisa melangkah maju untuk memulai kehidupan yang lebih indah dari sebelumnya.

    Suatu hati saat aku bertemu dengannya di mall, nggak tahu mengapa waktu aku memanggilnya, dia hanya diam saja. Padahal di sekolah akrab sekali. Sudah seperti saudara sendiri. Aku sempat berpikir, mungkin dia tak mendengarku. Tapi besoknya saat aku kembali ke sekolah lagi, dia juga tak menganggapku. Aku sempat bertanya dengannya lewat bbm. "Gabby, kenapa kamu tadi aku panggil nggak jawab? Marah ya sama aku? Kemarin waktu panggil kamu di mall juga kamu nggak jawab. Kenapa sih?" tanyaku dengan penasaran. "Aku malu, Sic sama kamu. Hahahaha. Sorry, yaa. Bukannya aku marah sih. Kamu nggak salah apa-apa, kok. Aku nggak mungkin marah." jawabnya. "Tapi kenapa harus malu sih, Gabb? Pertama kita ketemu kamu kan baik-baik saja." balasku. "Hahahaha, sudah nggak usah dibahas, nggak penting, Sic." balasnya dengan santai.

    Aku mulai bingung dengan kejadian ini. Mengapa tiba-tiba dia bilang kalau dia malu denganku? Padahal aku tau dia baik-baik saja. Aku memang harus cari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Gabby memang benar-benar anak yang baiknya luar biasa. Cantik pula. Jadi aku harus diam-diaman dengannya di sekolah dan di mana saja begitu? Lama-lama juga nggak tahan. Tapi tetap semangat buat cari tahu. Aku masih penasaran dengan semua ini.

"Hai, Gabby sayongg, hahahaha. Kangen sama kamu nih sudah 3 bulan nggak ngobrol di sekolah" sapaku di bbm. "Hai juga, Sicca sayongg, hahaha. Aku juga. Jangan dulu deh, lagi malas. Hahahahaha." jawabnya.  "Ya sudah deh lupakan. Kamu SONE kan? Kebetulan aku juga sih. Hahaha, suka siapa?" tanyaku penasaran. "Iya aku SONE. Suka TaeYeon. Kamu?" balasnya. "Aku suka SooYoung. TaeYeon itu cantik ya, suaranya bagus juga." kataku dengan senangnya. "Iya memang, kenapa? Kamu suka? Ambil aja kok nggak apa-apa. Aku nggak usah jadi SONE lagi." katanya dengan perasaan sedikit cemburu. "Loh, Gabb, aku nggak mau ambil TaeYeon. Aku kan suka SooYoung. Nggak mungkin aku pindah ke orang lain. Kamu jangan ngomong gitu dulu." jawabku dengan sedih. "Udahlah kalau kamu emang mau ambil Taeyeon, ambil saja. Aku bukan SONE lagi. Sorry aku ngelakuin ini. Aku memang bukan sahabat yang baik buat kamu."

    Belum sempat aku menjawab bbmnya yang terakhir itu, dia ngehapus aku dari contact bbm dia. Dia marah sama aku cuma gara-gara aku bilang TaeYeon cantik. Ternyata dia itu nggak suka ada orang lain juga suka dengan idolanya. Mungkin aku yang bukan sahabat baiknya. Saat pertama kali aku di hapus dari contact bbmnya, entah kenapa aku meneteskan air mata. Aku nggak percaya dia sesensitif itu. Aku coba minta maaf dengannya lewat facebook. Tapi dia tetap saja membiarkanku. Dia tak membalas messageku di facebook. Dia berkata kalau dia orang bodoh, dia nggak pantas jadi temenku. Padahal itu sama sekali nggak benar. Di saat aku menjelaskan pelan-pelan dengannya lewat message di facebook, dia mulai mengerti kalau aku nggak bermaksud merebut TaeYeon darinya. Dia mulai bisa memaafkanku, dan di saat aku mulai satu contact lagi dengannya di bbm, saat itulah hidupku indah lagi. Di saat aku mulai mengerti arti cinta sesungguhnya, di saat itulah aku mulai tersenyum kembali. Karena cinta itu adalah, "GABBY"(:
   

    Semakin dekat aku dengannya, semakin lama aku menyayanginya, semakin aku tahu sifat-sifatnya. Saat itulah aku memasukkan dia ke dalam daftar "My Life". Hidupku indah karenanya. Karena Gabby aku merasakan kalau sebenarnya cinta itu indah. Cinta yang membuatku kuat saat aku mulai rapuh. Cinta yang membuatku bertahan hidup. Cinta yang membuat hidupku sempurna. Dan dia juga membuatku sadar bahwa, "I Have A Beautiful Life"(:


Debora~7B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar