"Hai! Siapa namamu? Aku Sicca, pindahan dari Surabaya." kataku dengan
wajah tersenyum. "Hai juga Sica. Namaku Gabby. Asli sekolah sini sih,
sudah terlalu cinta sama sekolah ini. Hahahaha. Senang kenal sama kamu!
Kamu cantik loh, pasti banyak yang suka ya? Hahahaha." katanya dengan
wajah sedikit aneh dan
mengagumkan juga sih. "Aku cantik? Nggak, siapa bilang. Hahahahaha.
Tapi thanks loh ya. Kamu juga kok." jawabnya sambil mengajakku untuk ke
kantin bersama.
Aku tak pernah tahu mengapa sebuah perasaan cinta itu mulai tumbuh.
Padahal sama-sama ceweknya. Mungkin ini pertama kali aku merasakan jatuh
cinta dengan seseorang setelah beberapa tahun yang lalu aku hidup
sebatang kara. Tanpa kasih sayang seorang mama dan papa. Aku juga heran
mengapa aku harus suka dengan Gabby. Mungkin dia terlalu baik. Atau
mungkin juga, takdir Tuhan. Hahahaha. Saat itulah aku mulai pertama kali
merasakan indahnya kehidupan.
Saat aku mengenal Gabby dihidupku, saat itu aku mulai bisa melangkah
maju untuk memulai kehidupan yang lebih indah dari sebelumnya.
Suatu hati saat aku bertemu dengannya di mall, nggak tahu mengapa waktu
aku memanggilnya, dia hanya diam saja. Padahal di sekolah akrab sekali.
Sudah seperti saudara sendiri. Aku sempat berpikir, mungkin dia tak
mendengarku. Tapi besoknya saat aku kembali ke sekolah lagi, dia juga
tak menganggapku. Aku sempat bertanya dengannya lewat bbm. "Gabby,
kenapa kamu tadi aku panggil nggak jawab? Marah ya sama aku? Kemarin
waktu panggil kamu di mall juga kamu nggak jawab. Kenapa
sih?" tanyaku dengan penasaran. "Aku malu, Sic sama kamu. Hahahaha.
Sorry, yaa. Bukannya aku marah sih. Kamu nggak salah apa-apa, kok. Aku
nggak mungkin marah." jawabnya. "Tapi kenapa harus malu sih, Gabb?
Pertama kita ketemu kamu kan baik-baik saja." balasku. "Hahahaha, sudah
nggak usah dibahas, nggak penting, Sic." balasnya dengan santai.
Aku mulai bingung dengan kejadian ini. Mengapa tiba-tiba dia bilang
kalau dia malu denganku? Padahal aku tau dia baik-baik saja. Aku memang
harus cari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Gabby memang benar-benar
anak yang baiknya luar biasa. Cantik pula. Jadi aku harus
diam-diaman dengannya di sekolah dan di mana saja begitu? Lama-lama
juga nggak tahan. Tapi tetap semangat buat cari tahu. Aku masih
penasaran dengan semua ini.
"Hai,
Gabby sayongg, hahahaha. Kangen sama kamu nih sudah 3 bulan nggak
ngobrol di sekolah" sapaku di bbm. "Hai juga, Sicca sayongg, hahaha. Aku
juga. Jangan dulu deh, lagi malas. Hahahahaha." jawabnya. "Ya sudah
deh lupakan. Kamu SONE kan? Kebetulan aku juga sih. Hahaha, suka siapa?"
tanyaku penasaran. "Iya aku SONE. Suka TaeYeon. Kamu?" balasnya. "Aku
suka SooYoung. TaeYeon itu cantik ya, suaranya bagus juga." kataku
dengan senangnya. "Iya memang, kenapa?
Kamu suka? Ambil aja kok nggak apa-apa. Aku nggak usah jadi SONE lagi."
katanya dengan perasaan sedikit cemburu. "Loh, Gabb, aku nggak mau
ambil TaeYeon. Aku kan suka SooYoung. Nggak mungkin aku pindah ke orang
lain. Kamu jangan ngomong gitu dulu." jawabku dengan sedih. "Udahlah
kalau kamu emang mau ambil Taeyeon, ambil saja. Aku bukan SONE lagi.
Sorry aku ngelakuin ini. Aku memang bukan sahabat yang baik buat kamu."
Belum sempat aku menjawab bbmnya yang terakhir itu, dia ngehapus aku
dari contact bbm dia. Dia marah sama aku cuma gara-gara aku bilang
TaeYeon cantik. Ternyata dia itu nggak suka ada
orang lain juga suka dengan idolanya. Mungkin aku yang bukan sahabat
baiknya. Saat pertama kali aku di hapus dari contact bbmnya, entah
kenapa aku meneteskan air mata. Aku nggak percaya dia sesensitif itu.
Aku coba minta maaf dengannya lewat facebook. Tapi dia tetap saja
membiarkanku. Dia tak membalas messageku di facebook. Dia berkata kalau
dia orang bodoh, dia nggak pantas jadi temenku. Padahal itu sama sekali
nggak benar. Di saat aku menjelaskan pelan-pelan dengannya lewat message
di facebook, dia mulai mengerti kalau aku nggak bermaksud merebut
TaeYeon darinya. Dia mulai bisa memaafkanku, dan di saat aku mulai satu
contact lagi dengannya di bbm, saat itulah hidupku indah lagi. Di saat
aku mulai mengerti arti cinta sesungguhnya, di saat itulah aku mulai
tersenyum kembali. Karena cinta itu adalah, "GABBY"(:
Semakin dekat aku dengannya, semakin lama aku menyayanginya, semakin aku tahu sifat-sifatnya. Saat itulah aku memasukkan dia ke dalam daftar "My Life". Hidupku indah karenanya. Karena Gabby aku merasakan kalau sebenarnya cinta itu indah. Cinta yang membuatku kuat saat aku mulai rapuh. Cinta yang membuatku bertahan hidup. Cinta yang membuat hidupku sempurna. Dan dia juga membuatku sadar bahwa, "I Have A Beautiful Life"(:
Debora~7B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar