Kamis, 10 Januari 2013

GATOT NGACA

Aku punya teman , Gatot namanya. Dia adalah anak yang baik hati . Banyak orang yang mengenalinya. Tetapi dia memiliki satu keanehan. Yaitu "suka mengaca" . Hanya beberapa orang saja yang mengetahinya. Selain itu, dia juga terampil dalam hal kesenian dan sejarah. Bila ada pelajaran sejarah, temannya akan kerumahnya. "Kalau ada anak yang datang kerumahku untuk belajar akan kubukakan pintu. Tetapi bila untuk bermain sorry cuy, gak bisa ".
    Keesokan harinya, Gatot sudah siap disekolah. Tetapi , ia harus ketoilet buat ngaca. Ia sengaja datang pagi agar tidak ada yang tau bila ia suka mengaca. "sekarang sudah selesai, karena sebentar lagi teman-teman pasti datang" . Katanya seraya berjalan. 'KRIIIIING', bel sekolah berbunyi. Akhirnya semua murid masuk kekelas. "Selamat pagi anak-anak" kata pak Joni, guru B&K . "Kenalkan, ini pak Eddy. Pak Eddy ini yang nantinya akan mengajar tata boga" kata pak Joni lagi. tiba tiba saja terdengar suara "YEEEESSSS...". Semua murid memandang Gatot. "Gatot, kenapa kamu sangat kegirangan ?" tanya Elim sahabatnya. "yaaaaaah. Tidak apa-apa, hanya senang pelajaran tata boga tetap berjalan, walaupun bu Lena sudah pensiun!" Kata Gatot sambil menahan malu.
    'TING...TUUNG....' Bel itu menandakan waktunya istirahat. Itu saatnya Gatot kembali ketoilet  hanya untuk mengaca. Sesaat kemudian, Elim datang mencari Gatot. Tanpa sepengetahuan Gatot tiba tiba saja Elim datang dari belakang Gatot. "Gatot. Sedang apa kamu disini? Kenapa kamu mengaca? Apa kamu ingin menjadi perempuan?". Pertanyaan itu membuat Gatot sakit hati. Maklum, Gatot adalah anak yang paling sensitif  dikelas. Mulai saat itu Gatot tidak mau berkomunikasi dengan Elim. "Gatot. Kamu marah ya soal perkataanku tadi? Kalau kamu marah aku terima kok. Aku janji deeh gak akan mengatakan itu lagi. apa aku terlihat serius?" kata Elim. Akhirnya, karena tidak mau memiliki musuh, Gatot memaafkan sahabatnya.
    "Bener lohhhh tidak mengatakan hal itu lagi, janji". "Tapi Gatot. Ada satu yang aku mau katakan sama kamu" Saut Elim. "Apa?". "Tolong jangan mengaca lagi. iItu saja". Kata Elim seraya meninggalkan Gatot untuk pulang. "Akan aku usahakan" Seru Gatot. Keesokan harinya, Gatot berusaha meninggalkan kaca kaca yang ada dikamarnya. Akhirnya dari situlah Gatot mulai meninggalkan kaca yang selam ini menjadi teman hidupnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar