Kata orang, desaku itu bekas kuburan zaman dahulu. Menurut cerita yang kudengar, orang-orang pada masa itu disiksa kemudian dibunuh. Lalu jasadnya dikubur tanpa diberi keterangan jelas siapa yang dikubur disana. Selain itu, di ujung desaku terdapat lubang besar untuk menampung orang-orang yang melakukan pemberontakan pada masa itu.
Beberapa tahun kemudian, kuburan itu diratakan dan dijual sebagai lahan kosong. Lalu ada seseorang yang membeli tanah tersebut dan menjadikannya sebuah desa yang aku tinggali bersama dengan masyarakat disana. Seiring berjalannya waktu, makin banyak orang yang membangun rumah dan tinggal disana. Karena sudah semakin banyak orang yang tinggal disana, desaku diperbesar dan diperindah lagi. Sekarang desaku lebih asri dan terdapat pemandangan sawah dan bukit di ujung desa.
Kata orang sih, lahan tempat berdirinya rumahku adalah tempat kuburan-kuburan orang-orang tak bersalah itu. Aku tidak percaya dengan perkataan mereka jadi aku tidak menghiraukannya. "Kuburan apa? Kuburan gila? Kalau bekas kuburan pasti sekarang aku sudah dihantui." ucapku dalam hati. Sejak saat aku berkata seperti itu, para roh yang masih bergentayangan menerorku. Saat ibuku selesai memasak, tiba-tiba saja masakannya membusuk. Padahal bahan-bahan yang digunakan sudah dicuci bersih. Saat aku hendak ke kamar mandi, ada sosok berjubah hitam yang mondar-mandir didepan pintu kamar mandi. Ada sosok yang tidur di tempat tidurku. Ada pula yang memanggil-manggil namaku saat aku begadang hingga tengah malam dalam keadaan yang waktu itu sangat sunyi. Juga ada sosok wanita berambut panjang dengan wajah penuh darah, bergelantungan pada pohon mangga yang ada dihalaman belakang rumahku. Dan masih banyak lagi hal-hal menyeramkan lainnya.
Semua kejadian janggal itu membuat rumahku menyeramkan dan terlihat tak terawat seperti rumah hantu. Padahal rumahku selau dibersihkan setiap hari. Aku jadi merasa takut tinggal dirumahku, tapi inilah rumahku. Aku harus tetap menyayangi rumah ini walaupun rumah ini begitu menyeramkan. Aku yakin, suatu hari nanti aku pasti terbiasa dengan keadaan rumahku ini. Lagi pula, jika hantu-hantu itu aku biarkan, pasti mereka akan lelah sendiri menerorku. Walaupun rasa takut masih menghantuiku, aku harus berusaha berani. Akan kuanggap ini sebagai kesalahanku karena berkata tidak sopan berkata seperti itu kepada para roh yang bergentayangan. Ini kan juga rumah mereka. Lagi pula mereka sudah ada disini sejak dulu dan aku ini hanyalah tamu yang membeli tempat tinggal mereka.
Oleh : ANASTASIA DEWANI PUTRIJANDRIO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar