Orang-orang pasti memiliki golongan darah yang berbeda-beda seperti golongan darah A, B, AB, dan O. Orang-orang juga dapat dianalisis golongan darahnya melalui melihat sifatnya. Kali ini, kita akan membahas mengenai perbedaan sifat dari masing-masing golongan darah.
Golongan darah A cenderung pekerja keras dan ramah. Golongan darah B, rasa ingin tahunya besar dan mempunyai bakat memikirkan sesuatu yang berbeda dengan yang dipunya orang lain. Golongan darah O, ceria dan berani, sering memimpin teman temannya, dan cukup keras kepala. Golongan darh AB, suka menganalisis dan bertanya, berusaha bersikap adil, akan tetapi mempunyai sisi yang misterius.
Dalam fashion, golongan darah A lebih suka memilih gaya chick karena mereka tidak suka pakaian yang terlalu ramai. Golongan darah B, berani memadukan desain dan warna karena bagi mereka kenyamanan adalah yang terpenting. Golongan darah O, berselera unik sehingga suka mix and match pakaian. Golongan darah AB, lebih suka membedakan pakaian sesuai waktu dan tempat juga mampu menciptakan berbagai macam gaya yang menarik.
Golongan darah A juga selalu khawatir dan peduli. Golongan darah B, tidak suka mempermalukan orang. Golongan darah O, menghibur dan memberi kekuatan. Golongan AB, memahami perasaan orang lain. Ini mungkin sedikit dari beberapa sifat setiap golongan darah. Saya juga sedikit mengutip dari ensiklopedia golongan darah.
Warta TNH adalah blog yang dibuat untuk memuat hasil karya para siswa SMP TNH Mojokerto yang tergabung dalam kelompok ekstrakurikuler jurnalistik.
Kamis, 26 Januari 2017
ElsNite Sword (Bagian 3)
Entah sudah berapa lama mereka berjalan, melewati berbagai rintangan yang menghalangi mereka. Sampai mereka berada di tengah Padang Pasir Despania. Mereka semua kelelahan. Entah berapa lama lagi mereka bisa bertahan.
"Aku capek" gumam Mercha. "Ayolah Merc, jangan menyerah. Sebentar lagi kita akan sampai" kata Gwen. "Berapa lama lagi?" tanya Serba. "Seharusnya tinggal 2 jam dari tempat ini!" Karyn berseru. "Xenya, tidak bisakah kita istirahat sebentar? kita sudah berkuda terlalu lama. Ototku terasa kaku" pinta Fallon. Xenya tidak tega melihat teman-temannya, walau sebenarnya dia ingin melanjutkan perjalanan. "Baiklah. Kita akan mencari Oase dekat sini" katanya. Setelah sekitar sepuluh menit berjalan, mereka menemukan Oase.
"Aahh, enaknya" kata Erberk sambil berbaring. Mereka semua pun melakukan hal yang sama. Otot mereka kaku dan hampir tidak bisa digerakkan. Kuda-kuda mereka biarkan untuk minum.
Setelah beberapa saat istirahat, mereka kembali melanjutkan perjalanan. "Kita harus bergegas. kita sudah kehilangan cukup banyak waktu" kata Xenya. Jadi mereka memacu kuda mereka lebih cepat. Mereka tiba di Kota Eldenweise saat langit berwarna kemerahan. "Kita akan pergi ke Grimsbrough dan mencari penginapan di sana" jelas Xenya. Teman-temannya mengangguk. Mereka harus berkuda sekitar setengah jam untuk mencapai Grimsbrough. "Kalian istirahatlah yang cukup. Kita punya hal besar untuk dilakukan besok" kata Xenya, yang diikuti oleh seruan senang teman-temannya.
"Gwen" panggil Xenya. Gwen berbalik dan menatap teman sekaligus komandonya itu. "Ya?" tanyanya. "Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Kau ada waktu?" "tentu". Mereka pun berjalan di kota. "Aku khawatir tentang Aidan" mulainya. "beberapa hari yang lalu, saat dia berkata dia tidak ikut, aku merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikannya" "Maksudmu dia berpura-pura sakit?" tanya Gwen. "Ya, mungkin. Tapi aku yakin ada alasan lain mengapa dia tidak ikut. bukan sekedar sakit" lanjut Xenya. "Apa yang mau kau lakukan Xenya?" tanya Gwen khawatir. "Aku tidak yakin. Tapi kalau aku butuh bantuanmu, maukah kau membantuku?" tanyanya. "Pertanyaan macam apa itu? tentu saja aku akan membantumu!" katanya. Gwen merasa aneh ditanya seperti itu.
"Baiklah kalau begitu. Terima kasih. Sebaiknya kita segera kembali ke penginapan" ujarnya. Sesampainya mereka di pintu kamar masing-masing, "Oh, Gwen.. tolong jangan beritahukan hal ini pada siapapun" ujar Xenya. Gwen tidak mengerti, tapi ia mengangguk. "Baiklah, selamat malam" kata senya sambil menutup pintu. Begitu pula Gwen.
Namun pikirannya berkecamuk. Apa yang disembunyikan Xenya? Kenapa dia bertanya begitu? Ia sama sekali tidak mengerti. Ia akhirnya terlelap.
"Aku capek" gumam Mercha. "Ayolah Merc, jangan menyerah. Sebentar lagi kita akan sampai" kata Gwen. "Berapa lama lagi?" tanya Serba. "Seharusnya tinggal 2 jam dari tempat ini!" Karyn berseru. "Xenya, tidak bisakah kita istirahat sebentar? kita sudah berkuda terlalu lama. Ototku terasa kaku" pinta Fallon. Xenya tidak tega melihat teman-temannya, walau sebenarnya dia ingin melanjutkan perjalanan. "Baiklah. Kita akan mencari Oase dekat sini" katanya. Setelah sekitar sepuluh menit berjalan, mereka menemukan Oase.
"Aahh, enaknya" kata Erberk sambil berbaring. Mereka semua pun melakukan hal yang sama. Otot mereka kaku dan hampir tidak bisa digerakkan. Kuda-kuda mereka biarkan untuk minum.
Setelah beberapa saat istirahat, mereka kembali melanjutkan perjalanan. "Kita harus bergegas. kita sudah kehilangan cukup banyak waktu" kata Xenya. Jadi mereka memacu kuda mereka lebih cepat. Mereka tiba di Kota Eldenweise saat langit berwarna kemerahan. "Kita akan pergi ke Grimsbrough dan mencari penginapan di sana" jelas Xenya. Teman-temannya mengangguk. Mereka harus berkuda sekitar setengah jam untuk mencapai Grimsbrough. "Kalian istirahatlah yang cukup. Kita punya hal besar untuk dilakukan besok" kata Xenya, yang diikuti oleh seruan senang teman-temannya.
"Gwen" panggil Xenya. Gwen berbalik dan menatap teman sekaligus komandonya itu. "Ya?" tanyanya. "Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Kau ada waktu?" "tentu". Mereka pun berjalan di kota. "Aku khawatir tentang Aidan" mulainya. "beberapa hari yang lalu, saat dia berkata dia tidak ikut, aku merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikannya" "Maksudmu dia berpura-pura sakit?" tanya Gwen. "Ya, mungkin. Tapi aku yakin ada alasan lain mengapa dia tidak ikut. bukan sekedar sakit" lanjut Xenya. "Apa yang mau kau lakukan Xenya?" tanya Gwen khawatir. "Aku tidak yakin. Tapi kalau aku butuh bantuanmu, maukah kau membantuku?" tanyanya. "Pertanyaan macam apa itu? tentu saja aku akan membantumu!" katanya. Gwen merasa aneh ditanya seperti itu.
"Baiklah kalau begitu. Terima kasih. Sebaiknya kita segera kembali ke penginapan" ujarnya. Sesampainya mereka di pintu kamar masing-masing, "Oh, Gwen.. tolong jangan beritahukan hal ini pada siapapun" ujar Xenya. Gwen tidak mengerti, tapi ia mengangguk. "Baiklah, selamat malam" kata senya sambil menutup pintu. Begitu pula Gwen.
Namun pikirannya berkecamuk. Apa yang disembunyikan Xenya? Kenapa dia bertanya begitu? Ia sama sekali tidak mengerti. Ia akhirnya terlelap.
Bersambung
Rabu, 25 Januari 2017
QUOTES FOR DAYS
1.Do or do not there is no try.Because you only have 1 chance in the world
2.Aku tidak bicara soal jalan pintas, tapi aku bicara soal jalan melewatinya
3.Think before you act, think before you leap.
4. stupid, useless, empty brain is what we must dodge
5 Jangan diam saja. Buat mereka tahu keberadaanmu!
6. if you just believe, you can do anything
7 Jangan pertanyakan apa yang kau dapat dari orang lain, tetapi pertanyakan apa yang sudah kamu lakukan
untuk orang lain
HUJAN
Hujan,
Yang selalu membuat rindu menjelajah
Untuk mengembara ke negeri yang jauh itu
Mendengar ceritanya tentang salju yang putih
Mendengar ceritanya tentang daun yang gugur
Sambil menatap pijar biru yang menyimpan keteparan
Hujan,
Yang mengundang datangnya kerinduan
Bisikkan padanya tentang bukit-bukit sepi
Ya, bukit-bukit sepi yang kian menjalar
Ke seluruh tubuhku
Sejak keberangkatannya
Yang selalu membuat rindu menjelajah
Untuk mengembara ke negeri yang jauh itu
Mendengar ceritanya tentang salju yang putih
Mendengar ceritanya tentang daun yang gugur
Sambil menatap pijar biru yang menyimpan keteparan
Hujan,
Yang mengundang datangnya kerinduan
Bisikkan padanya tentang bukit-bukit sepi
Ya, bukit-bukit sepi yang kian menjalar
Ke seluruh tubuhku
Sejak keberangkatannya
Kamis, 19 Januari 2017
ElsNite Sword (bagian 2)
Keesokan paginya, Gwen sudah siap ketika ia mendengar ketukan di pintu. Ia mengambil pedang dan busurnya, kemudian membukakan pintu bagi kedua temannya. "Pagi Karyn, Serba" saapanya. "Wah, kelihatannya mood-mu sudah membaik ya?" goda Serba. "Lebih baik daripada kemarin, kurasa. Tapi kalau kau mengacau, aku akan membunuhmu" jawabnya sambil tersenyum. Serba terbahak. "Baiklah, Ayo berangkat!" ujar Karyn bersemangat.
Saat mereka sampai di markas, semua teman mereka telah datang kecuali Aidan. "Dia bilang padaku bahwa dia sakit" kata Xenya. "Well, berarti kita sudah lengkap" gumam Resvant. "Kita harus pergi ke Timur. Dua hari perjalanan dari sini" kata Lefya. "Baiklah, ayo berangkat!" ujar Gwen. Demikianlah Guild beranggotakan sembilan orang itu berangkat.
Malam tiba. Untungnya mereka telah menemukan gua untuk bermalam. "Perjalanan yang melelahkan" gumam Fallon. "Kita baru mencapai seperempat perjalanan, Fallon" kata Erberk. "Ya ya, kalau kau tak suka, kembali saja" sahut Mercha ikut-ikutan. Fallon mencibir. "Sudah, untuk malam ini kalian istirahatlah. Gwen dan aku akan berjaga" kata Xenya. Para anggota guild mengangguk dan mulai tertidur. Smentara itu, Gwen dan Xenya berjaga di luar.
"Apa kau benar-benar berpikir bahwa pedang itu ada, Xenya?" tanya Gwen memecah kesunyian. "Sebenarnya, aku tak yakin" ujarnya. "Tapi satu-satunya cara untuk mengetahuinya, adalah dengan mengeceknya, kan?" ujarnya lagi. Gwen mengangguk. Ia sudah tahu itu. Ia sendiri tidak benar-benar percaya kalau pedang itu ada. Sepengetahuannya, Pedang ElsNite adalah pedang yang memiliki kemampuan untuk membunuh orang dengan sekali tebas. Tentu saja tidak pernah ada orang yang menemukannya. Setelah bertahun-tahun tidak ada yang menemukannya, orang-orang berhenti mencari dan menganggap cerita itu hanyalah mitos. Sampai sekarang.
"Apa kau percaya, Gwen?" tanya Xenya tiba-tiba. "Kurasa aku tidak perlu menjawabnya" ujar Gwen. "Tapi kalau kau memang ingin jawaban, maka jawabannya adalah tidak" tambahnya. "Sudah kuduga" gumamnya sambil tersenyum. "Tapi kalau seandainya pedang itu benar-benar ada, apa yang akan kau lakukan?" tanyanya lagi. "Xenya! Jangan katakan padaku kau percaya pada mitos itu" kata Gwen dengan nada tak pecaya. "Aku bilang seandainya. Aku hanya ingin tahu" balasnya. Gwen menghela napas. "Jika pedang itu benar-benar ada, aku tak yakin apa yang akan kulakukan" jawab Gwen pada akhirnya. "Kupikir kau akan menjawab dengan hal seperti, 'aku akan gunakan untuk menegakkan keadilan' atau semacamnya" Xenya bergumam. "Tentu. Tapi hal yang kita anggap benar, belum tentu benar di mata orang lain, kan? Aku harus bisa melihat dari semua sudut pandang sebelum bisa mengatakan hal besar seperti itu" jawabnya. Gwen tidak tahu kenapa Xenya tersenyum setelah mendengar jawabannya. Ia yakin bahwa Xenya memiliki pikiran yang sama dengannya.
"Baiklah. Kau istirahatlah. Aku tahu satu jam tidak akan cukup, tapi istirahat itu penting" kata Xenya. 'Kenapa dia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan?' pikir Gwen. Namun ia tak menyuarakannya. "Bagaimana denganmu, kau tidak akan istirahat?" "Aku akan berjaga di sini. Tenanglah. Aku akan baik-baik saja" kata Xenya. Gwen mengerutkan alis tanda tak setuju, tapi ia menurut. Ia masuk, untuk istirahat.
Satu jam kemudian, ia terbangun. Tidur satu jam memang tidak cukup. Tapi Gwen harus bersyukur. Xenya malah tidak tidur sepanjang malam. Gwen menghela napas. Ia segera bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Setelah semuanya siap, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke arah timur.
Saat mereka sampai di markas, semua teman mereka telah datang kecuali Aidan. "Dia bilang padaku bahwa dia sakit" kata Xenya. "Well, berarti kita sudah lengkap" gumam Resvant. "Kita harus pergi ke Timur. Dua hari perjalanan dari sini" kata Lefya. "Baiklah, ayo berangkat!" ujar Gwen. Demikianlah Guild beranggotakan sembilan orang itu berangkat.
Malam tiba. Untungnya mereka telah menemukan gua untuk bermalam. "Perjalanan yang melelahkan" gumam Fallon. "Kita baru mencapai seperempat perjalanan, Fallon" kata Erberk. "Ya ya, kalau kau tak suka, kembali saja" sahut Mercha ikut-ikutan. Fallon mencibir. "Sudah, untuk malam ini kalian istirahatlah. Gwen dan aku akan berjaga" kata Xenya. Para anggota guild mengangguk dan mulai tertidur. Smentara itu, Gwen dan Xenya berjaga di luar.
"Apa kau benar-benar berpikir bahwa pedang itu ada, Xenya?" tanya Gwen memecah kesunyian. "Sebenarnya, aku tak yakin" ujarnya. "Tapi satu-satunya cara untuk mengetahuinya, adalah dengan mengeceknya, kan?" ujarnya lagi. Gwen mengangguk. Ia sudah tahu itu. Ia sendiri tidak benar-benar percaya kalau pedang itu ada. Sepengetahuannya, Pedang ElsNite adalah pedang yang memiliki kemampuan untuk membunuh orang dengan sekali tebas. Tentu saja tidak pernah ada orang yang menemukannya. Setelah bertahun-tahun tidak ada yang menemukannya, orang-orang berhenti mencari dan menganggap cerita itu hanyalah mitos. Sampai sekarang.
"Apa kau percaya, Gwen?" tanya Xenya tiba-tiba. "Kurasa aku tidak perlu menjawabnya" ujar Gwen. "Tapi kalau kau memang ingin jawaban, maka jawabannya adalah tidak" tambahnya. "Sudah kuduga" gumamnya sambil tersenyum. "Tapi kalau seandainya pedang itu benar-benar ada, apa yang akan kau lakukan?" tanyanya lagi. "Xenya! Jangan katakan padaku kau percaya pada mitos itu" kata Gwen dengan nada tak pecaya. "Aku bilang seandainya. Aku hanya ingin tahu" balasnya. Gwen menghela napas. "Jika pedang itu benar-benar ada, aku tak yakin apa yang akan kulakukan" jawab Gwen pada akhirnya. "Kupikir kau akan menjawab dengan hal seperti, 'aku akan gunakan untuk menegakkan keadilan' atau semacamnya" Xenya bergumam. "Tentu. Tapi hal yang kita anggap benar, belum tentu benar di mata orang lain, kan? Aku harus bisa melihat dari semua sudut pandang sebelum bisa mengatakan hal besar seperti itu" jawabnya. Gwen tidak tahu kenapa Xenya tersenyum setelah mendengar jawabannya. Ia yakin bahwa Xenya memiliki pikiran yang sama dengannya.
"Baiklah. Kau istirahatlah. Aku tahu satu jam tidak akan cukup, tapi istirahat itu penting" kata Xenya. 'Kenapa dia tiba-tiba mengalihkan pembicaraan?' pikir Gwen. Namun ia tak menyuarakannya. "Bagaimana denganmu, kau tidak akan istirahat?" "Aku akan berjaga di sini. Tenanglah. Aku akan baik-baik saja" kata Xenya. Gwen mengerutkan alis tanda tak setuju, tapi ia menurut. Ia masuk, untuk istirahat.
Satu jam kemudian, ia terbangun. Tidur satu jam memang tidak cukup. Tapi Gwen harus bersyukur. Xenya malah tidak tidur sepanjang malam. Gwen menghela napas. Ia segera bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Setelah semuanya siap, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke arah timur.
BERSAMBUNG
Mengecek Lidah
Lidah ga asing kan ditelinga kita dan kita semua pasti punya lidah bukan?? Hmm tapi ngerti ga sih ciri-ciri lidah ada bercak putih gimana, yang berwarna merah kenapa, nah bakal dijelasin nih, tapi kita ga bakal jelasin itu doang, dan bakal njelasin yang bermacam-macam Yukk simak!!
Yang pertama Lidah yang berwarna merah. Lidah yang berwarna merah menandakan bahwa suhu tubuh kita melonjak nah maka papila kita akan membengkak sehingga terlihat berwarna merah. Ini mungkin terjadi karena demam berdarah, kekurangan folat, kekurangan vitamin B3 dan B12 loh, untuk itu dianjurkan untuk mencukupi nutrisi harian oleh tubuh.
Kedua, Lidah berwarna ke ungu-ungu an, mengonsumsi makan atau minuman dingin dapat menyebabkan lidah berwarna ungu, tapi juga dapat adanya penyakit bronkitis kronis juga kadar korestrol yang tinggi, jika warna ungu merata pada lidah mungkin perubahan dari penyakit liver. Maka dari itu disarankan untuk banyak makan bawang putih dan jahe.
Yang ketiga lidah berwarna kuning, itu mungkin adanya pembentukan ragi atau infeksi bakteri. Tapi secara umum warna kuning pada lidah karna indikasi panas tubuh yang berlebih. Penyebab menjadi kuning biasanya karna nikotin, makanan pedas, atau dampak stress yang berlarut-larut.
Keempat nih, lidah berwarna biru warna biru pada lidah timbul akibat darah yang dingin atau aliran sangat lambat. ketika warna biru bercampur ungu, artinya kondisi buruk ini makin parah.
Kelima Lidah kehitam-hitaman. waspada ya bila lidah berubah menjadi warna hitam, Perubahan ini bisa dipicu oleh gejala diabetes, penggunaan antibiotik, atau juga kesehatan mulut yang buruk. Tapi kemungkinan yang paling ringan adalah bakteri yang terjebak dilidah, sehingga menimbulkan bercak hitam.
Keenam dan yang terakhir lohh, Bercak putih pada lidah penyebabnya antara lain, sariawan, dehidrasi, infeksi jamur oral, atau leukoplakia (sel sel permukaan lidah tumbuh secara berlebih), mungkin juga h=gejala tifus, flu, gangguan pada saluran cerna, dan anemia. Untuk mengatasinya perlu banyak-banyak minum air dan jaga kesehatan mulut kawan. Ok sekian deh informasinya, moga bermanfaat. :)
Yang pertama Lidah yang berwarna merah. Lidah yang berwarna merah menandakan bahwa suhu tubuh kita melonjak nah maka papila kita akan membengkak sehingga terlihat berwarna merah. Ini mungkin terjadi karena demam berdarah, kekurangan folat, kekurangan vitamin B3 dan B12 loh, untuk itu dianjurkan untuk mencukupi nutrisi harian oleh tubuh.
Kedua, Lidah berwarna ke ungu-ungu an, mengonsumsi makan atau minuman dingin dapat menyebabkan lidah berwarna ungu, tapi juga dapat adanya penyakit bronkitis kronis juga kadar korestrol yang tinggi, jika warna ungu merata pada lidah mungkin perubahan dari penyakit liver. Maka dari itu disarankan untuk banyak makan bawang putih dan jahe.
Yang ketiga lidah berwarna kuning, itu mungkin adanya pembentukan ragi atau infeksi bakteri. Tapi secara umum warna kuning pada lidah karna indikasi panas tubuh yang berlebih. Penyebab menjadi kuning biasanya karna nikotin, makanan pedas, atau dampak stress yang berlarut-larut.
Keempat nih, lidah berwarna biru warna biru pada lidah timbul akibat darah yang dingin atau aliran sangat lambat. ketika warna biru bercampur ungu, artinya kondisi buruk ini makin parah.
Kelima Lidah kehitam-hitaman. waspada ya bila lidah berubah menjadi warna hitam, Perubahan ini bisa dipicu oleh gejala diabetes, penggunaan antibiotik, atau juga kesehatan mulut yang buruk. Tapi kemungkinan yang paling ringan adalah bakteri yang terjebak dilidah, sehingga menimbulkan bercak hitam.
Keenam dan yang terakhir lohh, Bercak putih pada lidah penyebabnya antara lain, sariawan, dehidrasi, infeksi jamur oral, atau leukoplakia (sel sel permukaan lidah tumbuh secara berlebih), mungkin juga h=gejala tifus, flu, gangguan pada saluran cerna, dan anemia. Untuk mengatasinya perlu banyak-banyak minum air dan jaga kesehatan mulut kawan. Ok sekian deh informasinya, moga bermanfaat. :)
UNBK (UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER) TAHUN 2017
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaanya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini telah berjalan. Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan ke server lokal, kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal secara offline.
Pada tahun 2017 ini, SMP dan SMA TNH untuk pertama kalinya juga akan mengikuti UNBK. Untuk keperluan itu, jumlah komputer yang harus disediakan adalah 1/3 dari jumlah peserta. Karena ruang komputer yang dimiliki sekarang tidak cukup untuk bayak komputer yang diperlukan, maka pelaksanaan UNBK akan diadakan di aula SMA TNH. Jadi untuk seterusnya ruang komputer akan menempati ruangan yang dulunya merupakan aula. Sedangkan untuk aula sudah dibangun gedung baru dan akan berada di lantai 2.
Pelaksanaan UNBK akan dilaksanakan dalam waktu yang berbeda untuk SMA dan SMP. Karena jumlah komputer hanya sekitar 30 persen dari jumlah siswa, dalam sehari UNBK akan dilaksanakan dalam 3 sesi. Terdapat waktu pagi, siang, dan sore. UNBK juga terdapat 2 gelombang. Untuk jenjang SMP, gelombang pertama UNBK akan dilaksanakan tanggal 2,3,4, dan 15 Mei 2017. Sementara untuk gelombang kedua, UNBK dilaksanakan pada tanggal 8, 9, 10, dan 16 Mei 2017.
Untuk kabar selanjutnya, kita ikuti saja prosesnya.
Sekolah
Sekolah....
Tempat di mana kita mendapat ilmu
Tempat di mana kita mendapat kawan
Tempat di mana kita belajar hal baru
Sekolah....
Engkau yang menampung kami para pelajar
Engkau yang menerima setiap keluh kesah kami
Engkau yang membuat kami berprestasi
Sekolah....
Tempat yang bersejarah
Tempat yang menyimpan banyak kenangan
Tempat di mana kita mengingat masa sekolah
Terima kasih atas segala jasamu.
Tempat di mana kita mendapat ilmu
Tempat di mana kita mendapat kawan
Tempat di mana kita belajar hal baru
Sekolah....
Engkau yang menampung kami para pelajar
Engkau yang menerima setiap keluh kesah kami
Engkau yang membuat kami berprestasi
Sekolah....
Tempat yang bersejarah
Tempat yang menyimpan banyak kenangan
Tempat di mana kita mengingat masa sekolah
Terima kasih atas segala jasamu.
YAYASAN PENDIDIKAN TNH MOJOKERTO MENERIMA PESERTA DIDIK BARU TAHUN 2017/2018
Saat ini playgroup, TK, SD, SMP, dan SMA TNH telah mulai membuka pendaftaran untuk anak didik baru. Pendaftaran ini dibuka untuk mengingatkan orang tua yang ingin anak-anaknya masuk TNH. TNH juga telah memperoleh banyak prestasi dalam hal akademik dan non-akademik Tahun ini, SMP TNH telah membuka kelas nasonal plus, yang di saat jam pelajaran bahasa yang paling sering digunakan adalah bahasa Inggris. Akan tetapi, biaya untuk nasional plus akan lebih mahal karena hal tersebut. Pendaftaran akan berlangsung sekitar 15 Januari 2017-10 Februari 2017.
Karena telah membuka pendaftaran. TNH akan melakukan promosi dngan mengadakan sebuah pameran. Pameran akan berlangsung di Sunrise yang tepatnya di lantai bawah. Pameran ini berlangsung pada pk.13.00- pk.21.00 pada hari biasa dan pk.11.00-pk. 21.00 pada saat hari libur. Bapak dan ibu yang ingin tahu lebih jauh mengenai TNH dapat segera datang ke pameran ini. Karena, pameran ini tidak akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Jadi, cepatlah mendaftar untuk masuk ke playgroup, TK, SD, SMP, atau SMA TNH.
Kamis, 12 Januari 2017
ElsNite Sword
Sinar matahari pagi menembus jendela di kamar Gwen, yang menyipitkan mata karena silau. Badannya terasa sakit sehabis perburuan kemarin. "Aah, seharusnya aku tidak ikut" erangnya. "Ini semua salah Serba" keluhnya lagi, walau ia tahu keluhannya tidak akan mengurangi rasa sakitnya. "Gwen, apa kau sudah bangun?" terdengar ketukan di pintu. Gwen mengerang lagi. Pagi ini rasanya ia tidak bersemangat. Dengan susah payah ia berjalan ke pintu dan membukanya. "Buka matamu, dasar pemalas!" seru Serba dengan senyum cerah. "Ya ampun, kau terlihat kacau" ujarnya lagi. "Memang kau pikir itu salah siapa?! Membuatku sebagai umpan Dumblebeast. Aku hampir diseruduk, tahu. Kau ingin aku mati ya?!" balas Gwen tak sabar. "Oke.. oke.. mandi dan bersiap-siaplah, Gwen. Kita harus berkumpul dengan guild, kau ingat kan?" ucap Karyn menengahi perdebatan mereka berdua. Guild mereka, The Virtue and Valor (disingkat VV), adalah guild terhebat di wilayah mereka. Meski hanya beranggotakan sepuluh orang, mereka telah berulang kali menang dalam perang. Gwen mengerang sekali lagi. Tentu dia ingat. Akan tetapi, tubuhnya terlalu sakit untuk digerakkan ke mana pun. "Baiklah. Akan kutemui kalian di luar 15 menit lagi" sahutnya. Ia tahu ia harus memaksakan diri. "Baiklah, sampai nanti Gwen!" kata Karyn. Serba hanya tersenyum dan mengikuti Karyn ke luar. Gwen menghembuskan napas.
15 menit kemudian Gwen sudah selesai mandi dan bersiap-siap. Ia segera pergi ke luar, namun tidak melihat kedua temannya di sana. "Mereka di mana, sih?" ujarnya kesal setelah lima menit berputar-putar mencari kedua temannya. Tiba-tiba, "Yo!" ada tangan menepuk bahunya. Otomatis, Gwen terlonjak kaget. Lalu menghela napas. "Kau mengejutkanku!" ucapnya kesal. "Maaf, maaf. Nih!" jawab Serba sambil menyodorkan sebungkus kentang bakar. Gwen mengambilnya seraya mulai berjalan bersama kedua temannya ke arah markas rahasia mereka. Setelah makanannya habis, ia baru mengucapkan "terima kasih" pada kedua temannya itu. "Telat banget!" sahut Serba, yang tidak diacuhkannya.
Setelah mereka mengucapkan kata sandi mereka, barulah pintu markas terbuka untuk mereka. "Hai" sapa Fallon, sambil tersenyum. "Perburuan kemarin benar-benar hebat!" seru Erberk. "Kau benar-benar hebat, Gwen! teknik apa itu?" Mercha ikut-ikutan. Ya, bisa dikatakan perburuan kemarin sukses karena Gwen. Ia menjadi umpan dan ia juga yang menghabisi seekor Dumblebeast. Namun Gwen sama sekali tidak senang.
Xenya, ketua Guild mereka akhirnya datang. "Kerja bagus untukmu Gwen" pujinya. "Namun kita punya sesuatu yang penting untuk dibicarakan hari ini" katanya. "Beberapa hari lalu, aku mendengar kabar bahwa beberapa orang dari Timur, telah menemukan Pedang ElsNite" "Tapi pedang itu cuma mitos!" potong Aidan. "Ya, tapi kenyataan bahwa ada orang yang menemukan pedang itu membuktikan bahwa pedang itu ada" sahut Xenya. "Kita harus mengambilnya, sebelum pedang itu jatuh ke tangan orang yang salah" lanjut Xenya.
Mereka segera menusun strategi. "Baiklah kalau begitu, kita berangkat besok pagi" kata Xenya.
15 menit kemudian Gwen sudah selesai mandi dan bersiap-siap. Ia segera pergi ke luar, namun tidak melihat kedua temannya di sana. "Mereka di mana, sih?" ujarnya kesal setelah lima menit berputar-putar mencari kedua temannya. Tiba-tiba, "Yo!" ada tangan menepuk bahunya. Otomatis, Gwen terlonjak kaget. Lalu menghela napas. "Kau mengejutkanku!" ucapnya kesal. "Maaf, maaf. Nih!" jawab Serba sambil menyodorkan sebungkus kentang bakar. Gwen mengambilnya seraya mulai berjalan bersama kedua temannya ke arah markas rahasia mereka. Setelah makanannya habis, ia baru mengucapkan "terima kasih" pada kedua temannya itu. "Telat banget!" sahut Serba, yang tidak diacuhkannya.
Setelah mereka mengucapkan kata sandi mereka, barulah pintu markas terbuka untuk mereka. "Hai" sapa Fallon, sambil tersenyum. "Perburuan kemarin benar-benar hebat!" seru Erberk. "Kau benar-benar hebat, Gwen! teknik apa itu?" Mercha ikut-ikutan. Ya, bisa dikatakan perburuan kemarin sukses karena Gwen. Ia menjadi umpan dan ia juga yang menghabisi seekor Dumblebeast. Namun Gwen sama sekali tidak senang.
Xenya, ketua Guild mereka akhirnya datang. "Kerja bagus untukmu Gwen" pujinya. "Namun kita punya sesuatu yang penting untuk dibicarakan hari ini" katanya. "Beberapa hari lalu, aku mendengar kabar bahwa beberapa orang dari Timur, telah menemukan Pedang ElsNite" "Tapi pedang itu cuma mitos!" potong Aidan. "Ya, tapi kenyataan bahwa ada orang yang menemukan pedang itu membuktikan bahwa pedang itu ada" sahut Xenya. "Kita harus mengambilnya, sebelum pedang itu jatuh ke tangan orang yang salah" lanjut Xenya.
Mereka segera menusun strategi. "Baiklah kalau begitu, kita berangkat besok pagi" kata Xenya.
BERSAMBUNG
Bola Bekel dan Seekor Cicak Kecil
Sore itu, Aurora sedang mengobrak-abrik kamarnya untuk mencari suatu benda yang tampaknya penting baginya. Mamanya yang melihat tingkah laku anaknya pun melontarkan beberapa pertanyaan tentang apa yang sebenarnya anaknya itu cari. Aurora yang tampak sibuk mencari pun hanya menjawab singkat setiap pertanyaan mamanya itu. Sekitar 1 jam mencari, akhirnya ia berhasil menemukan benda yang ia cari itu. Ia berhasil menemukan bola bekel miliknya yang sempat hilang beberapa bulan yang lalu. Bola bekel itu berukuran kecil dengan hiasan huruf "S" berwarna biru di bagian dalamnya. Bola itu ia dapatkan saat ia membeli sepatu olah raga di awal tahun ajaran baru yang lalu secara gratis. Namun, bola itu hilang ketika ia memantulkan bola itu di kamarnya. Ternyata bola itu tersangkut di bagian belakang lemari pakaian.
Keesokan harinya, ia membawa bola bekel itu lengkap dengan biji bekelnya ke sekolah untuk mengusir kebosanan saat jam pelajaran sedang kosong. Sesampainya di sekolah, ia mengajak beberapa sahabatnya bermain bekel sembari menunggu jam masuk kelas. "Teng.. Teng.. Teng..", jam masuk kelas pun tiba. Ia pun bergegas memasukkan alat-alat bekelnya ke dalam tasnya. Namun, tidak sengaja bola bekelnya jatuh dan memantul entah kemana. Ia pun segera mencari bola itu karena ia tak ingin lagi kehilangan bola bekel itu. Dan ternyata hal yang ia takuti pun terjadi. Bola itu menghilang untuk yang kedua kalinya. Pak Guru pun memasuki kelas dan ia terpaksa menghentikan pencariannya.
Bel yang menandakan pergantian pelajaran pun berbunyi. Semua murid bergegas untuk masuk ke lab. komputer untuk mengikuti pelajaran berikutnya. Dengan perasaan yang agak was-was, Aurora pun pergi meninggalkan kelas. Waktu jam pelajaran komputer hampir selesai, Aurora pun mengajak salah satu sahabatnya untuk membantunya mencari bola bekel di kelas. Setelah meminta izin kepada Pak Guru, mereka berdua pun mulai melakukan aksi pencariannya. 10 menit pencarian tak membuahkan hasil apapun, padahal mereka berdua sudah mencari ke seluruh penjuru kelas hingga ke sudut-sudut sempit sekalipun. Akhirnya mereka berdua pun menyerah dan kembali ke kelas.
Jam istirahat pun tiba, Aurora bertanya-tanya kepada murid-murid lainnya apakah mereka melihat bola bekel miliknya. Akhirnya pun ada seorang murid yang memberi tahukan bahwa Vallen lah yang mengambil bola bekel itu. Seketika itu pula, ia mencari Vallen. Saat bertemu dengan Vallen ia begitu marah karena Vallen mengambil bola itu tanpa meminta izin terlebih dahulu. Akhirnya Vallen meminta maaf dan segera mencarikan bola tersebut. Saat bola itu ditemukan Vallen berkata, "Aurora, sini tanganmu.". "Memangnya kenapa?", sembari memberikan tangannya. Memang Vallen mengembalikan bola itu, tapi kini bola itu terbelah menjadi 2 bagian. Tentunya Aurora makin marah dengan Vallen. Ia juga meminta Vallen untuk membelikan kembali bola itu. Entah Vallen akan menggantikannya dengan yang baru atau tidak yang jelas ini adalah kejadian sial pertama yang ia alami hari ini.
Kejadian yang ia alami berikutnya juga termasuk kesialan yang ia alami untuk kedua kalinya. Saat sedang membaca buku di dekat jendela yang tertutup tirai, ada seekor cicak kecil yang hinggap di tirai tersebut. Kedua sahabat Aurora yang tak sengaja melihat keberadaan cicak itu, memberitahu Aurora dengan isyarat menunjuk ke arah tirai. Awalnya Aurora tak menghiraukannya, namun akhirnya ia melihat ke arah tirai. Sontak ia meloncat dari tempat duduknya karena terkejut. Untung saja cicak itu tidak jatuh ke kepala ataupun pundaknya. Mungkin kalau hal itu terjadi, ia akan berteriak histeris hingga membuat murid-murid lainnya ikut kaget dan bingung.
Keesokan harinya, ia membawa bola bekel itu lengkap dengan biji bekelnya ke sekolah untuk mengusir kebosanan saat jam pelajaran sedang kosong. Sesampainya di sekolah, ia mengajak beberapa sahabatnya bermain bekel sembari menunggu jam masuk kelas. "Teng.. Teng.. Teng..", jam masuk kelas pun tiba. Ia pun bergegas memasukkan alat-alat bekelnya ke dalam tasnya. Namun, tidak sengaja bola bekelnya jatuh dan memantul entah kemana. Ia pun segera mencari bola itu karena ia tak ingin lagi kehilangan bola bekel itu. Dan ternyata hal yang ia takuti pun terjadi. Bola itu menghilang untuk yang kedua kalinya. Pak Guru pun memasuki kelas dan ia terpaksa menghentikan pencariannya.
Bel yang menandakan pergantian pelajaran pun berbunyi. Semua murid bergegas untuk masuk ke lab. komputer untuk mengikuti pelajaran berikutnya. Dengan perasaan yang agak was-was, Aurora pun pergi meninggalkan kelas. Waktu jam pelajaran komputer hampir selesai, Aurora pun mengajak salah satu sahabatnya untuk membantunya mencari bola bekel di kelas. Setelah meminta izin kepada Pak Guru, mereka berdua pun mulai melakukan aksi pencariannya. 10 menit pencarian tak membuahkan hasil apapun, padahal mereka berdua sudah mencari ke seluruh penjuru kelas hingga ke sudut-sudut sempit sekalipun. Akhirnya mereka berdua pun menyerah dan kembali ke kelas.
Jam istirahat pun tiba, Aurora bertanya-tanya kepada murid-murid lainnya apakah mereka melihat bola bekel miliknya. Akhirnya pun ada seorang murid yang memberi tahukan bahwa Vallen lah yang mengambil bola bekel itu. Seketika itu pula, ia mencari Vallen. Saat bertemu dengan Vallen ia begitu marah karena Vallen mengambil bola itu tanpa meminta izin terlebih dahulu. Akhirnya Vallen meminta maaf dan segera mencarikan bola tersebut. Saat bola itu ditemukan Vallen berkata, "Aurora, sini tanganmu.". "Memangnya kenapa?", sembari memberikan tangannya. Memang Vallen mengembalikan bola itu, tapi kini bola itu terbelah menjadi 2 bagian. Tentunya Aurora makin marah dengan Vallen. Ia juga meminta Vallen untuk membelikan kembali bola itu. Entah Vallen akan menggantikannya dengan yang baru atau tidak yang jelas ini adalah kejadian sial pertama yang ia alami hari ini.
Kejadian yang ia alami berikutnya juga termasuk kesialan yang ia alami untuk kedua kalinya. Saat sedang membaca buku di dekat jendela yang tertutup tirai, ada seekor cicak kecil yang hinggap di tirai tersebut. Kedua sahabat Aurora yang tak sengaja melihat keberadaan cicak itu, memberitahu Aurora dengan isyarat menunjuk ke arah tirai. Awalnya Aurora tak menghiraukannya, namun akhirnya ia melihat ke arah tirai. Sontak ia meloncat dari tempat duduknya karena terkejut. Untung saja cicak itu tidak jatuh ke kepala ataupun pundaknya. Mungkin kalau hal itu terjadi, ia akan berteriak histeris hingga membuat murid-murid lainnya ikut kaget dan bingung.
Anjing Kecil
Hai semua!!! Perkenalkan namaku Erina. Aku berumur 12 tahun dan sekarang berada di kelas 1 SMP. Aku mempunyai kakak dan adik. Kakaku bernama Fenia dan adikku bernama Jony. Oya aku mempunyai seekor anjing. Anjingku sangat manis dan lucu dan aku sangat menyayanginya. Aku selalu merawatnya dan melatihnya dengan baik. Anjingku berwarna hitam dan abu-abu. Dia itu paling suka kupeluk dan makan snack anjing.
Aku ingat saat aku pertama kali membelinya. Waktu itu tanggal 2 April tahun 2016. Hari itu aku sedang berulang tahun. Karena bingung membelikan hadiah, mama menanyakan hadiah apa yang aku inginkan. Pada saat itu aku sedang menginginkan anjing mini pom yang lucu. Akhirnya, mama membawaku ke toko anjing. Aku melihat beberapa mini pom yang lucu. Aku pun masuk ke kandang anjing untuk bermain dengan mereka. Setelah bermain selama beberapa menit, aku memilih anjing itu. aku memilihnya karena aku menyukai warnanya dan dia sangat aktif.
Setelah itu, aku memberinya nama Yuppy. Lalu, mama membeli pagar pendek yang lebih tinggi dari Yuppy untuk kandangnya. Mama juga membeli banyak makanan, snack, dan perlengkapan mandi untuk Yuppy. Saat di rumah, aku memberinya kalung. Adikku pun sempat kaget saat melihatnya tapi kemudian bermain dengannya. Aku juga mengajari Yuppy banyak hal dan dia cepat mempelajarinya. Aku sangat menyayangi Yuppy kecilku.
Aku ingat saat aku pertama kali membelinya. Waktu itu tanggal 2 April tahun 2016. Hari itu aku sedang berulang tahun. Karena bingung membelikan hadiah, mama menanyakan hadiah apa yang aku inginkan. Pada saat itu aku sedang menginginkan anjing mini pom yang lucu. Akhirnya, mama membawaku ke toko anjing. Aku melihat beberapa mini pom yang lucu. Aku pun masuk ke kandang anjing untuk bermain dengan mereka. Setelah bermain selama beberapa menit, aku memilih anjing itu. aku memilihnya karena aku menyukai warnanya dan dia sangat aktif.
Setelah itu, aku memberinya nama Yuppy. Lalu, mama membeli pagar pendek yang lebih tinggi dari Yuppy untuk kandangnya. Mama juga membeli banyak makanan, snack, dan perlengkapan mandi untuk Yuppy. Saat di rumah, aku memberinya kalung. Adikku pun sempat kaget saat melihatnya tapi kemudian bermain dengannya. Aku juga mengajari Yuppy banyak hal dan dia cepat mempelajarinya. Aku sangat menyayangi Yuppy kecilku.
The Adventure Of The Dragonia Episode 6
Welsina says "Uuummm....welll I let go Ryan??"said Welsina awkwardly Pholexa reply "How dare you let go of Ryan, I wasn't even done interrogating him, what 's wrong with you WOMAN" Welsina reply "Well sorry, but Ryan was my old friend I can't see him being in a prison" Pholexa then look at Welsina shockly and Pholexa says "you were friend with him but h-how??" Welsina tell the whole story of her past. Pholexa understand and says "well sorry for hearing your conversation" Welsina reply "it's okay I forgive you, I guess it was kinda my fault for not telling you that Ryan is my friend". While Pholexa and Welsina talking in the dungeon, while Ryan making his great escape in the end he got caught by the guard. And brought back to the castle, then he see Welsina at the entrance of the castle. Welsina says "Well are you ready??" Ryan reply "ready for what??" Welsina reply "for dinner of course" Ryan then brought by the guards to the dinning room, there in the dining room, there are so many food ..............
TO BE CONTINUED
Jangan melihat seseorang dari luarnya saja
Pada hari rabu kemarin saya bertemudengan seorang anak yang sedang berdiri didepan pasar kirakira dia masih siswa SMAdan di menggunakan menggunakan baju layaknya pereman,dia memajaki atau biasa disebut memalak iuran pasar dia bahkan menagihnyua secara paksa tetapi setengah jam kemudian dia menyetorkan uang yang telah ia pajak dari pedagang kepada bosnya tetapi yang saya lihat adalah seorang bapak tua yang tinggal disebuah gubuk tua ternyata itu adalah ayahnya takkusangka yernyata seorang yang terlihat kejam dan tak peduli orang lain ternyata dia hanya ingin membantu orang tuanya.
Hingga hari ini dia hanya bisa belajar dan membantu meringngankan beban orangtuanya.
Satu yang saya sampaikan dalam pengalamanku ini janganlah engkau melihat orang lain dari sisi luarnya saja mungkin dia memiliki maksud lain dari tingkah laku yang dia lakukan .
pengarang: Samuel 7c
Hingga hari ini dia hanya bisa belajar dan membantu meringngankan beban orangtuanya.
Satu yang saya sampaikan dalam pengalamanku ini janganlah engkau melihat orang lain dari sisi luarnya saja mungkin dia memiliki maksud lain dari tingkah laku yang dia lakukan .
pengarang: Samuel 7c
Rabu, 11 Januari 2017
Pencuri Desa
Di pinggiran kota Claravia terdapat sebuah desa dengan penduduk yang lumayan banyak. Desa tersebut memiliki lahan pohon apel yang sangat luas. Salah satu penghuni desa itu bernama Anna. Ia tinggal di sana bersama dengan kakaknya, Max. Setiap hari ia dan kakak nya memanen apel dan kakak nya memerah susu sapi. Anna juga menjual pie apel di depan rumah mereka, kehidupan mereka berkecukupan. Suatu hari, setelah mereka menyelesaikan pekerjaannya, mereka tertidur pulas di tempat penyimpanan apel. Paginya, Max terbangun dan mendapati 3 keranjang apel kosong, Max pun membangunkan Anna yang masih tertidur.
"Hei Ann, bangunlah, sesuatu terjadi di sini"
Anna pun terbangun dan melihat sekelilingnya
"Ke mana 3 keranjang apel kita?" Anna bertanya pada Max
"Aku tidak tahu. Aku terbangun dan keranjang apel itu sudah hilang."
"Padahal 3 keranjang apel itu adalah persediaan terakhir kita. Masa panen juga sudah berakhir.Bagaimana ini?" ujar Anna dengan muka yang terlihat khawatir.
"Tenang saja. Kita masih punya susu sapi untuk dijual" Ujar Max
Mereka pun kembali ke rumah untuk mandi dan sarapan. sesampainya di daerah tempat tinggal mereka, para penduduk lainya sedang bergerombol. Max pun mendekati gerombolan tetangga nya itu sedangkan Anna memutuskan untuk membuatkan Max dan dirinya sendiri Omelette keju kesukaan Max.
Saat Max bertanya pada segerombolan orang orang tersebut, salah satu teman dekat Max yang ikut bergerombol berseru pada nya
"Max, sini kemari" Panggil Steve (teman Max)
"Apa yang terjadi?" tanya Max
"Semalam ada pencuri yang menghampiri desa kita. Kedai susu kocok Bibi Ella telah dirampok persediaan susu nya, toko buah Paman Ben juga dicuri buah buahan nya. Lalu toko biji bijian milikku juga dirampok." ujar Steve
"Ooo begitu. Kemarin malam juga ada yang mencuri 3 keranjang apelku di tempat penyimpanan saat malam aku dan Anna tertidur di sana" Jelas Max panjang lebar
"Bagaimana jika kita berjaga malam bergiliran?" usul Paman Ben
Para penduduk akhirnya pun setuju dan mengatur posisi masing masing. Steve, Max, Jacob. Louis, dan Michael berjaga di dekat ladang apel. Shawn, Roy, Claine, dan Thomson bersembunyi di dekat toko toko yang dirampok. Warren, Josh, Billy, dan Gregory berjaga di dekat peternakan. Para wanita hanya mengawasi sekitar lewat balai desa, kebun anggur dan rumah Max. pada pukul 9, aktivitas para penduduk mulai selesai. Mereka berkumpul di balai desa untuk mendapatkan perbekalan makanan dan handi talkie utnuk saling berkomunikasi satu sama lain. Setelah mendapatkan perbekalan dan handie talkie dari ketua penjaga malam. Mereka menyusun jadwal pergantian jaga malam. Stelah slesai,mereka pulang ke rumah masing masing dan bersiap untuk berjaga nanti malam. Pada pukul 10 malam. Para penjaga desa sudah menyebar ke seluruh area. Anna dan Jessica bersama beberapa teman lainya membuat kan para penjaga makanan dan minuman untuk nanti selepas berjaga. 1 jam kemudian.....
Ashley sedang bermain kartu bersama Davine mendengar handie talkie miliknya dan lainnya berbunyi. Mereka semua langsung berfokus pada handietalkie masing masing.
"Ini Roy, lihat di bagian toko paman ben. seseorang memasukinya"
Ashley menyiapkan jaring dan berlari menangkap pencuri itu. Yang lainnya menghampiri Ashley. pencuri akhirnya tertangkap
"Hei Ann, bangunlah, sesuatu terjadi di sini"
Anna pun terbangun dan melihat sekelilingnya
"Ke mana 3 keranjang apel kita?" Anna bertanya pada Max
"Aku tidak tahu. Aku terbangun dan keranjang apel itu sudah hilang."
"Padahal 3 keranjang apel itu adalah persediaan terakhir kita. Masa panen juga sudah berakhir.Bagaimana ini?" ujar Anna dengan muka yang terlihat khawatir.
"Tenang saja. Kita masih punya susu sapi untuk dijual" Ujar Max
Mereka pun kembali ke rumah untuk mandi dan sarapan. sesampainya di daerah tempat tinggal mereka, para penduduk lainya sedang bergerombol. Max pun mendekati gerombolan tetangga nya itu sedangkan Anna memutuskan untuk membuatkan Max dan dirinya sendiri Omelette keju kesukaan Max.
Saat Max bertanya pada segerombolan orang orang tersebut, salah satu teman dekat Max yang ikut bergerombol berseru pada nya
"Max, sini kemari" Panggil Steve (teman Max)
"Apa yang terjadi?" tanya Max
"Semalam ada pencuri yang menghampiri desa kita. Kedai susu kocok Bibi Ella telah dirampok persediaan susu nya, toko buah Paman Ben juga dicuri buah buahan nya. Lalu toko biji bijian milikku juga dirampok." ujar Steve
"Ooo begitu. Kemarin malam juga ada yang mencuri 3 keranjang apelku di tempat penyimpanan saat malam aku dan Anna tertidur di sana" Jelas Max panjang lebar
"Bagaimana jika kita berjaga malam bergiliran?" usul Paman Ben
Para penduduk akhirnya pun setuju dan mengatur posisi masing masing. Steve, Max, Jacob. Louis, dan Michael berjaga di dekat ladang apel. Shawn, Roy, Claine, dan Thomson bersembunyi di dekat toko toko yang dirampok. Warren, Josh, Billy, dan Gregory berjaga di dekat peternakan. Para wanita hanya mengawasi sekitar lewat balai desa, kebun anggur dan rumah Max. pada pukul 9, aktivitas para penduduk mulai selesai. Mereka berkumpul di balai desa untuk mendapatkan perbekalan makanan dan handi talkie utnuk saling berkomunikasi satu sama lain. Setelah mendapatkan perbekalan dan handie talkie dari ketua penjaga malam. Mereka menyusun jadwal pergantian jaga malam. Stelah slesai,mereka pulang ke rumah masing masing dan bersiap untuk berjaga nanti malam. Pada pukul 10 malam. Para penjaga desa sudah menyebar ke seluruh area. Anna dan Jessica bersama beberapa teman lainya membuat kan para penjaga makanan dan minuman untuk nanti selepas berjaga. 1 jam kemudian.....
Ashley sedang bermain kartu bersama Davine mendengar handie talkie miliknya dan lainnya berbunyi. Mereka semua langsung berfokus pada handietalkie masing masing.
"Ini Roy, lihat di bagian toko paman ben. seseorang memasukinya"
Ashley menyiapkan jaring dan berlari menangkap pencuri itu. Yang lainnya menghampiri Ashley. pencuri akhirnya tertangkap
Langganan:
Postingan (Atom)