Kamis, 26 Januari 2017

ElsNite Sword (Bagian 3)

Entah sudah berapa lama mereka berjalan, melewati berbagai rintangan yang menghalangi mereka. Sampai mereka berada di tengah Padang Pasir Despania. Mereka semua kelelahan. Entah berapa lama lagi mereka bisa bertahan.

"Aku capek" gumam Mercha. "Ayolah Merc, jangan menyerah. Sebentar lagi kita akan sampai" kata Gwen. "Berapa lama lagi?" tanya Serba. "Seharusnya tinggal 2 jam dari tempat ini!" Karyn berseru. "Xenya, tidak bisakah kita istirahat sebentar? kita sudah berkuda terlalu lama. Ototku terasa kaku" pinta Fallon. Xenya tidak tega melihat teman-temannya, walau sebenarnya dia ingin melanjutkan perjalanan. "Baiklah. Kita akan mencari Oase dekat sini" katanya. Setelah sekitar sepuluh menit berjalan, mereka menemukan Oase.
"Aahh, enaknya" kata Erberk sambil berbaring. Mereka semua pun melakukan hal yang sama. Otot mereka kaku dan hampir tidak bisa digerakkan. Kuda-kuda mereka biarkan untuk minum.

Setelah beberapa saat istirahat, mereka kembali melanjutkan perjalanan. "Kita harus bergegas. kita sudah kehilangan cukup banyak waktu" kata Xenya. Jadi mereka memacu kuda mereka lebih cepat. Mereka tiba di Kota Eldenweise saat langit berwarna kemerahan. "Kita akan pergi ke Grimsbrough dan mencari penginapan di sana" jelas Xenya. Teman-temannya mengangguk. Mereka harus berkuda sekitar setengah jam untuk mencapai Grimsbrough. "Kalian istirahatlah yang cukup. Kita punya hal besar untuk dilakukan besok" kata Xenya, yang diikuti oleh seruan senang teman-temannya.

"Gwen" panggil Xenya. Gwen berbalik dan menatap teman sekaligus komandonya itu. "Ya?" tanyanya. "Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Kau ada waktu?" "tentu". Mereka pun berjalan di kota. "Aku khawatir tentang Aidan" mulainya. "beberapa hari yang lalu, saat dia berkata dia tidak ikut, aku merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikannya" "Maksudmu dia berpura-pura sakit?" tanya Gwen. "Ya, mungkin. Tapi aku yakin ada alasan lain mengapa dia tidak ikut. bukan sekedar sakit" lanjut Xenya. "Apa yang mau kau lakukan Xenya?" tanya Gwen khawatir. "Aku tidak yakin. Tapi kalau aku butuh bantuanmu, maukah kau membantuku?" tanyanya. "Pertanyaan macam apa itu? tentu saja aku akan membantumu!" katanya. Gwen merasa aneh ditanya seperti itu.

"Baiklah kalau begitu. Terima kasih. Sebaiknya kita segera kembali ke penginapan" ujarnya. Sesampainya mereka di pintu kamar masing-masing, "Oh, Gwen.. tolong jangan beritahukan hal ini pada siapapun" ujar Xenya. Gwen tidak mengerti, tapi ia mengangguk. "Baiklah, selamat malam" kata senya sambil menutup pintu. Begitu pula Gwen.

Namun pikirannya berkecamuk. Apa yang disembunyikan Xenya? Kenapa dia bertanya begitu? Ia sama sekali tidak mengerti. Ia akhirnya terlelap.

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar