Pada
suatu hari , aku sedang memandang indahnya alam di teras rumahku. Aku
berpikir bahwa Tuhan telah menciptakan
keindahan ini untuk manusia, tetapi mengapa banyak orang tidak
menyadarinya tapi malah merusaknya? Sementara aku lagi melihan
pemansangan, tiba-tiba ada seseorang duduk di sebelahku. Aku
kaget,tetapi kemudian aku tahu siapa yang membuatku kaget, dia adalah
sosok perempuan yang cantik dan baik hati. Dia adalah ibuku. Ia bertanya
kepadaku : " Lagi apa kamu? " jawabku : " aku sedang melihat
pemandangan bu! Bu, boleh nggak aku mintak sesuatu? " " Memang kamu mau
minta apa, jangan yang aneh-aneh ya, karena Ibu tidak mempunyai banyak
uang." " Bu, sebenarnya aku ingin membeli hiasan untuk rumah kita agar
terlihat lebih indah, Bu. " Jawabku. Lalu aku kembali melihat
pemandangan alam lagi dan kulihat ibuku sedang merenung, aku tidak tau
apa yang sedang dia pikirkan, tapi aku merasa sungguh bersalah. Aku tau
kalo Ibuku tidak mempunyai uang, tapi aku malah minta yang ngak-ngak.
Lalu aku meminta maaf kepada ibuku. Tapi, Ibuku malah bertanya, : "
Memang hiasan
seperti apa yang kau mau? " . Lalu aku menjawab pertanyaan Ibuku
dengan ragu, tapi Ibuku memaksaku,agar menjawab dengan jelas. Akhirnya
aku mau menjawab dengan jelas : " Aku ingin hiasan tanaman hias di sepan
teras rumah dan hiasan-hiasan lucu, bu. Tapi Ibu tidak usah membelikan,
karena harganya sangat mahal, bu. " " Ibu juga tidak tau,nak bisa
membelikannya apa tidak, kemungkinan Ibu tidak bisa. Tapi kamu jangan
terlalu berharap, ya. Ibu janji kalau mempunyai uang banyak Ibu akan
membelikannya untukmu. Kata Ibuku. " Terima kasih, Bu. Aku sangat
sayang pada Ibu." Kataku. Aku sangat senang karena Ibuku tidak marah
padaku. Lalu setelah itu, aku dan Ibuku masuk ke dalam. Aku bergegas
masuk ke kamar dan belajar karena besok aku ada ulangan Bahasa
Indonesia.
Keesokan
harinya, kudengar ada seseorang yang memanggilku, ternyata itu adalah
Ibuku. Dia menyuruhku bangun karena aku harus berangkat ke sekolah.
Setelah aku berpamitan pada Ibuku, aku berangkat ke sekolah. Aku ke
sekolah dengan berjalan kaki. Sesampainya di sekolah, aku langsung masuk
kelas dan belajar lagi. Ulangan Bahasa Indonesia dilaksanakan pada jam
pertama, sehingga saat bel masuk, aku dan teman-temanku langsung
mengerjakan ulangan. Aku mengerjakan ulangan dengan jujur dan teliti.
Aku bisa
mengerjakan ulangan dengan mudah karena aku sudah kemarin
belajar.Setelah bel bunyi ulangan langsung dikumpulkan. Setelah itu aku
mengikuti pelajaran dengan tenang. Saat bel pulang semua guru
memperbolehkan semu siswa pulang, termasuk saya. Di rumah, Ibu bertanya
padaku : " Apa kamu bisa ulangannya tadi ? " . Lalu kujawab : " Aku
bisa, bu. ". Ibu dan Aku senang karena aku dapat mengerjakannya dengan
baik.
Dua
hari kemudian
setelah aku mengerjakan ulangan, ulangan di bagi. Ulangan yang
kukerjakan dua hari yang lalu, mendapat nilai 100. Nilaiku paling tinggi
dari semua kelas. Wow, betapa senang hatiku. Aku tidak henti-hentinya
mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Setelah pulang sekolah, aku
bilang pada Ibuku bahwa nilai BI ku mendapat nilai 100. Ibuku senang
sekali. Lalu setelah itu, aku diijinkannya pergi ke rumah temanku, yang
rumahnya tidak jauh dari rumahku. Aku bermain di rumah temanku selama 3
jam. Aku pulang dari rumah temanku jam 4 sore. Setelah sampai di rumah,
betapa kagetnya aku, rumahku sudah berubah menjadi rumah yang lebih
indah dari sebelumnya. Aku sempat berpikir , apa benar ini rumahku? Tapi
pertanyaanku telah terjawab, setelah aku melihat Ibuku yang sedang
bersantai di teras rumahku, yang kelihatannya sedang menunggu
kedatanganku. Setelah aku berada di dekat Ibuku, aku bertanya kepadanya,
siapa yang telah meletakkan semua tanaman hias di sini?
Jawab Ibuku : " Ibu yang telah meletakkannya disini. " " Bagaimana
bisa? " Tanyaku tidak pecaya. Jawab Ibuku lagi : " Tadi, ada orang yang
mau membeli semua dagangan Ibu, lalu Ibu teringat akan permintaanmu.
Ini juga sebagai hadiah atas nilaimu yang bagus. Lagian Ibu juga sudah
membeli semua yang kita butuhkan, jadi Ibu bisa membeli semua
permintaanmu itu. ". Kataku pada Ibuku lagi : " Terimakasih ya, Bu. Ibu
memang Ibu paling baik sedunia. ". Jawab Ibuku : " Sama-sama, nak.".
Bagiku ini adalah hadiah terindah buatku. Terimakasih ya, Bu...........
Vania Carla Devina
7C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar