Rabu, 09 Maret 2011

SOLO, MENGUKIR CERITA TIADA AKHIR


Solo, kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini tak akan pernah berhenti menorehkan ceritanya. Apa saja yang khas dari kota Solo? Ini dia....


→ Nasi Liwet Bu Wongso


Malam hari saat perut mulai keroncongan, warung ini siap menawarkan sajian khasnya yakni Nasi Liwet . Warung yang dikenal sejak 1950 ini, menyimpan sejuta kenangan bagi penggemarnya, mulai dari rakyat biasa, artis terkenal, hingga pejabat negara semuanya pernah singgah di sini. Bahkan, Alm. Soeharto mantan presiden RI pun menjadikan warung ini sebagai tempat favoritnya. Nuansa khas dari Warung Nasi Liwet Bu Wongso ini adalah makan sambil ditemani alunan lagu campursari yang ditembangkan secara live oleh para pesinden. Di sini kita juga bisa request lagu favorit kita. Para pesinden pasti siap untuk menyanyikan lagu yang kita request dengan catatan kita harus membagi sedikit rejeki kepada mereka.
Bicara soal harga? Walaupun harga nasi liwet disini boleh dibilang tidak murah,warung nasi liwet ini tetap menjadi legenda di Kota Solo.


→ Minggu Sehat


Jalan-jalan santai di jalan protokol? Hmm, rasanya sangat tidak mungkin atau jarang terjadi. Namun demikian, Pemerintah Kota Solo berhasil mewujudkannya. Salah satu contoh adalah seperti yang terjadi di Jalan Brigjen Slamet Riyadi pada hari Minggu Pagi. Salah satu jalan utama di Kota Solo ini sangat ramai “diinjak-injak” para wisatawan karena setiap Hari Minggu dari pukul 05.00 sampai dengan 09.00 jalan ini resmi ditutup. Istilah kerennya, Hari Minggu itu disebut car free day. Para wisatawan dan warga lokal pun,berbaur menjadi satu di jalan ini. Dari yang sekedar jogging hingga “piknik” di trotoar, semuanya bercampur disini.


→ Gelora Manahan


Cari barang berkualitas namun murah? Gelora Manahan Solo di sinilah tempatnya. Gelora menjadi pusat perhatian setiap hari Minggu pagi. Tepatnya Gelora satu ini bisa disebut sebagai pasar tumpah. Mulai dari makanan, batik, hingga hewan dijual di sini. Harga yang dibandrol juga relatif cukup terjangkau. Akses menuju GOR ini juga cukup mudah Dari Jalan Brigjen Slamet Riyadi kita bisa memilih alat transportasi seperti Dokar dan becak. Jalan kaki? Ok saja, karena Jalan Brigjen Slamet Riyadi sudah ditutup sejak pagi buta pada Hari Minggu. “Pasar” ini biasa dibanjiri oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.


→ Pasar Klewer


Jika Anda pergi ke Solo, tak lengkap rasanya bila tak mampir ke tempat ini. Pasar ini menyediakan aneka macam tekstil. Kita pun tak perlu merogoh kocek yang terlalu dalam untuk berbelanja disini. Dengan uang sebesar Rp 7500,00 saja kita sudah bisa membawa pulang baju bagus dan berkualitas. Ada juga baju yang agak mahal, tapi pastinya bisa kita tawar harga tersebut.
Udara yang panas dan para pembeli juga berdesakan menjadi salah satu kendala di sini. Tindak kejahatan juga kerap terjadi di tempat ini. Banyak orang yang mengaku kehilangan dompet atau barang berharga lainnya. Meskipun begitu, pengunjung tak pernah surut atau kapok untuk mengunjungnya.




Mau benar benar liburan di Kota Solo? Kunjungi tempat-tempat di atas. Selain tempat-tempat di atas, masih banyak tempat-tempat lain yang mungkin bisa anda kunjungi seperti Keraton Solo. Di sana anda bisa berwisata sekalian belajar sejarah Kota Solo.


Kembali ke era 80-an memang seru, namun bukan berarti di Kota Solo tidak ada tempat wisata belanja modern. Jika anda mencari tempat wisata belanja modern, anda bisa berkunjung ke Solo Grand Mall atau Solo Square. Selamat berlibur.


(Sheryl)

3 komentar: