Ekstrakurikuler
yang terdapat pada SMP TNH sendiri ada 7, antara lain futsal, basket, band,
biola, jusnalistik, olimpiyade yang kemudian terbagi dalam beberapa pelajaran,
dan pramuka yang merupakan ekstrakurikuler wajib setiap siswa. Tentunya bukan
suatu pilihan yang dapat menyesuaikan dengan hobi atau kemampuan kita bukan?
Dengan terbatasnya pilihan ekstrakurikuler tentunya akan membuat kita merasa
terbebani, apalagi dengan kewajiban
kita yang juga harus memilih 1 ekstrakurikuler tambahan diluar pramuka dan
olimpiyade.
Semestinya,
ekstrakurikuler harus dapat berfungsi sebagai wadah dari bakat dan hobi siswa,
tetapi apa daya dengan pilihan yang hanya terbatas. Terbatasnya pilihan
ekstrakuriuler tentunya bukan sepenuhnya kesalahan dari pada pihak sekolah,
tetapi mungkin faktor X yang tidak
kita ketahui adalah penyebabnya.
Karena
kewajiban kita dalam memilih 1 ekstrakurikuler tambahan diluar pramuka dan
olimpiyade, maka siswa akan memilih beberapa ektrakurikuler pelarian yang hanya digunakan untuk
memenuhi kewajiban tersebut. Seperti dalam pengamatan yang telah dilakukan,
ekstrakurikuler pelarian pertama yang akan dipilih pada siswa adalah Jurnalistik, yang kemudian disusul oleh
Futsal dan Basket.
Mengapa
Jurnalistik sebagai ektrakurikuler pelarian? Beberapa faktor dapat menyebabkan
dipilihnya ektrakurikuler ini oleh banyak siswa. Pertama adalah factor mudahnya
pelajaran / pelatihan yang diberikan pada ektrakurikuler ini. Bukankah menulis
adalah hal yang lumrah kita lakukan setiap hari? Ditambah lagi kita sudah bisa
menghasilkan karya dengan hanya menuangkan isi pikiran kita. Faktor kedua
adalah tidak diperlukannya tenaga atau latihan yang keras dalam ektrakurikuler
ini. Seperti ektrakurikuler lain yang didominasi olahraga dan musik,
ektrakurikuler ini bisa dibilang ektrakurikuler yang tidak memerlukan tenaga
atau latihan. Mengingat terkurasnya fisik kita dalam ektrakurikuler olahraga,
dan perlunya keahlian dan latihan rutin dalam ekstrakurikuler musik.
Faktor-faktor lain minoritas dan faktor pribadi juga mendorong siswa memilih
ektrakurikuler ini.
Meskipun demikian, tapi tak
sedikit pula siswa yang serius mengikuti ektrakurikuler ini. Hal ini dapat
dilihat dari absensi siswa tersebut dan hasil karya siswa tersebut. (Julius S.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar