Rabu, 01 Februari 2012

Efek Pembagian Kelas Berdasarkan Rangking

MOJOKERTO (WARTA TNH) – Sejak Senin, 24 Oktober 2011 lalu, terjadi sedikit perubahan di SMP TNH. Perubahan ini memang tidak kasat mata tapi dampaknya cukup besar, Perubahan itu, yang terjadi di lingkungan kelas IX, adalah pembagian kelas berdasarkan rangking atau nilai akademis  para siswa.
Pembagian kelas ini memang umum terjadi di setiap tahunnya sehingga tidak terlalu mengejutkan bagi para siswa. Kelas yang semula bernama kelas 9A, 9B, 9C, dan 9D, diubah menjadi kelas 9.1, 9.2, 9.3, 9.4  dimana kelas 9.4 merupakan kelas untuk  siswa dengan rangking tinggi berdasarkan nilai sewaktu di kelas 8 dulu.  Kemudian dilanjutkan dengan 9.3 untuk siswa dengan rangking di bawah margin rangking untuk 9.4, kemudian 9.2 dan yang terakhir 9.1.
Alasan pembagian kelas ini ditujukan agar pembelajaran lebih efektif karena tidak semua siswa mampu menerima pelajaran dengan cepat. Oleh karena itu, kelas dibagi – bagi seperti ini, dengan tempo mengajar yang berbeda – beda, sesuai dengan kemampuan siswanya.
Reaksi para siswa bermacam – macam. Ada yang mengganggap itu sebagai semacam hinaan, ada yang merasa kasihan terhadap teman – teman yang tidak seberuntung ia bisa masuk di kelas atas, ada yang bersikap netral, cuek, dan ada pula yang senang.
Meski begitu, setelah kira – kira dua minggu berjalan, para siswa menghadapi ulangan pertama sejak masuk di kelas yang baru, yaitu ulangan Fisika. Hasilnya, cukup menarik. Di kelas 9.4, hanya satu orang yang mendapat nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), di kelas 9.3 hampir separuh kelas mendapat nilai di bawah KKM, di kelas 9.2 hanya sedikit yang berhasil melampaui KKM, sekitar 3 - 5 orang, sedangkan di kelas 9.1 hanya 4 orang yang sanggup melampaui batas yang ditentukan.
Entah karena kurang belajar atau masih belum memahami, para siswa tidak mampu mengerjakan soal yang, kata gurunya, tingkat kesulitannya telah diturunkan sebanyak 50%. Menanggapi hal itu, para siswa merasa malu dan berkata akan berusaha untuk belajar lebih giat lagi. Banyak juga yang masih mengatakan bahwa soal terlalu sulit, sebagai pembelaan diri. Meski begitu, tampaknya pembagian kelas ini memberikan efek baik yang cukup besar, walaupun  banyak pro dan kontra yang mengiringinya. (by Rani, 9A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar