Kamis, 23 Februari 2012

MISA RABU ABU DI GEREJA KATOLIK MOJOKERTO


Mojokerto, 22 Februari 2012 ( WARTA TNH )

          Rabu Abu adalah permulaan Masa Prapaskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri untuk Kebangkitan Kristus dan Penebusan dosa kita.
          Di gereja katolik Mojokerto, misa Rabu Abu dilaksanakan dua kali. Pertama pada pk 05.30 WIB. Kedua pk 18.00 WIB. Misa pada saat Rabu Abu berbeda dengan misa – misa biasanya. Yang membuat berbeda adalah dekorasi di altar yang sederhana ( hanya berhiaskan rangkaian daun ), adanya abu. Abu yang digunakan adalah abu yang berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar.
          Pada hari Rabu Abu kita diwajibkan untuk berpuasa ( wajib bagi orang dewas` ) dan berpantang. Bagi orang dewasa yang berpuasa, mereka hanya diperbolehkan untuk makan kenyang paling banyak satu kali. Jika kita ingin berpantang, kita harus menahan nafsu dari segala kebiasaan yang biasa kita lakukan. Sebagai contoh : Andi suka merokok. Andi ingin berpantang, maka dia harus berhenti merokok selama 40 hari. Begitu juga dengan makanan. Misal, kita suka makan daging. Kita harus berhenti makan daging selama 40 hari. Kita bisa memakan sayur – sayuran atau tahu ataupun tempe. Adapun jika kita suka “ jajan ” kita harus berhenti “ jajan ” untuk sementara. Mungkin bagi sebagian orang 40 hari itu adalah hari yang sangat lama untuk tidak melakukan hal – hal yang kita senangi. Namun, jika kita menganggapnya seperti hari – hari biasa, kita akan tidak sadar jika puasa / pantangan kita sudah berakhir.
          Dalam masa prapaskah ini tindakan yang tulus, mau bertobat adalah jalan menuju Kerajaan Allah. Namun, tidak hanya pada masa prapaskah sikap kita harus selalu baik dan tulus. Setiap hari kita harus selalu tulus, dan baik hati kepada siapa saja dan dimana saja.
          Klemens Sunaryo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar