Rabu, 01 Februari 2012

Minuman Keras dan Narkoba Membawa Bencana


MOBIL YANG DIKENDARAI OLEH AFRIYANI
Meminum minuman keras dan mengkonsumsi narkoba tak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Bukti nyatanya adalah, sebuah mobil Xenia yang menabrak trotoar dan halte di kawasan Jakarta Pusat beberapa hari yang lalu. Mobil tersebut dikendarai oleh seorang wanita berusia 29 tahun, Afriyani Susanti.

          Malam sebelum kejadian, diduga Afriyani dan teman-temannya sedang mengkonsumsi minuman keras dan narkoba di sebuah klub di Jakarta. Karena semalaman bersenang-senang dan tidak tidur, esok paginya Afriyani yang tidak meiliki SIM dan STNK mobil Xenia yang berplat nomor B 2749 X itu menabrak trotoar dan halte di Jalan M. I. Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat.

          Kecelakaan maut tersebut telah menewaskan 9 orang dan menyebabkan 3 orang lainnya luka-luka. 8 orang tewas di lokasi kejadian dan 1 orang lainnya tewas di rumah sakit. Para keluarga korban menuntut Afriyani atas kelalaian yang dilakukannya. Berdasarkan hukum, Afriyani dapat dijerat pasal berlapis, di antaranya Pasal tentang Pembunuhan, Lalu Lintas dan Angkutan Barang, serta Penyalahgunaan Narkotika.

          Selain keluarga korban yang menuntut Afriyani, beberapa golongan masyarakat juga menuntut Afriyani untuk dihukum mati atas kesalahannya. Salah satu cara yang dilakukan masyarakat adalah dengan membuat page “Gerakan Menuntut “Afriyani Susanti” di jejaring sosial Facebook. Sudah sekitar 8.000 orang menyukai page ini.

          Namun, Afriyani mengaku telah menyesal atas kesalahan yang ia lakukan. Keluarganya yang terdiri dari ibunya, kakaknya, dan dua adiknya menyampaikan dua lembar surat bermaterai yang ditulis langsung oleh Afriyani. Berikut isi surat tersebut :
ASSALLAM MUALAIKUM WRH, WbR
Dengan ini Saya Afriyani Susanti, melampirkan Surat Permohonan Maaf atas kecelakaan yang terjadi pada hari Minggu tanggal 22 Januari 2012 Lewat keluarga saya dan kuasa hukum saya.
Sesungguhnya saya telah merasakan penyesalan yang sangat terdalam kepada semua korban dari saat kejadian tersebut hingga khir dari perjalanan hidup saya nanti. Terkhusus untuk seluruh Keluarga Korban… Saya tak lagi bisa berkata-kata untuk Mengungkapkan Rasa Penyesalan yang teramat dalam. Maafkan Saya atas semua kehilangan Anda, maafkan saya atas kehilangan Cinta anda, Maafkan saya...
Maafkan saya atas atas semua kehilangan Anda, maafkan saya atas kehilangan cinta Anda, maafkan saya atas kehilangan pengharapan Anda, maafkan saya....Demi Allah saya memohon maaf atas semuanya... saya mungkin tak patut mendapatkan maaf dari Anda semua... tapi izinkan saya untuk mengatakan ‘Maaf...Maaf...Maaf!
Di kesempatan ini saya juga ingin meminta maaf kepada Kakak saya, Adik2 saya, Om, Tante, Sodara2 saya, sahabat dan seluruh teman2 saya… maafkan saya.. dan terima kasih untuk semua doa dan dukungannya.
Untuk ibu saya….
Maafkan saya bu… anak ibu yang tak sedikit pun, sempat membahagiakan ibu… Doa Ibu cukup untuk membuat saya merasa lebih berarti dari apa pun… maaf bu… maaf.
Akhir kata… Saya Afriyani Susanti memohon ampun dr Allh SWT, atas kekhilafan yang saya perbuat, ya Allah.
Semoga Kau terima tobatan nasuha Hamba. Dan hamba memohon Bukakan pintu Kebaikan dan kemudahan untuk para Korban.
Untuk Keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan, dan kemudhan.
Sekali lagi saya mohon maaf… maafkan Saya atas semuanya…maafkan…maafkan…maafkan saya…
Wassalammualaikum Wrh. Wbr.
Jakarta, 25 Januari 2012
Ttd
Afriyani S
Surat tersebut dibacakan langsung oleh Ayudyah Safitri di Kafe Bengawan Solo, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu kemarin (25/1/2012)

          Bagi saya sendiri, Afriyani memang benar-benar bersalah dalam hal ini. Saya juga mendukung gerakan masyarakat yang menuntut Afriyani untuk dihukum mati. Tetapi, bila dipikirkan secara logika, hal tersebut tidak manusiawi. Jadi menurut saya, penjara sudah cukup sebagai hukuman untuk Afriyani.
(ditulis ulang oleh Melisa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar